BOGOR–RADAR BOGOR,Pelayanan kesehatan masih menjadi salah satu momok yang paling dikeluhkan warga di setiap kegiatan blusukan calon wakil wali kota Bogor Sugeng Teguh Santoso (STS). Misalnya di Kompleks Brimob Lawang Gintung Kecamatan Bogor Selatan, kemarin (2/4).
Warga mengeluhkan pelayanan kesehatan yang jauh dari harapan. Seperti diungkapkan Heni (71), lansia yang mengidap penyakit persendian tulang dan mata. Dia merasa pelayanan kesehatan saat ini tidak manusiawi. Apalagi jika pemeriksaan kesehatan menggunakan fasilitas BPJS.
Menanggapi keluhan itu, Sugeng menegaskan, akan memberikan porsi besar fasilitas pelayanan kesehatan untuk rakyat tanpa membeda-bedakan. Khususnya bagi masyarakat kelas bawah dengan memperbesar pelayanan tanpa kelas.
Sebab, jika merujuk berdasarkan undang-undang kesehatan maka seluruh warga negara berhak mendapatkan pelayanan kesehatan.
”Kami akan membuat lebih manusiawi sehingga layanan yang didapatkan tidak sekadarnya. Ini memprihatinkan sekali,” ujarnya.
Tak hanya pelayanan yang menjadi perhatian Sugeng, tenaga kesehatan juga perlu diperhatikan. Sugeng memahami bahwa menjadi petugas pelayan kesehatan cukup berat. Karenanya, ia akan memberikan insentif untuk tenaga kesehatan.
”Sehingga dampak yang dihasilkan kinerja petugas pelayanan semakin baik dan merasa dihargai meski capek,” katanya.
Tak hanya masalah kesehatan, calon nomor urut 4 itu juga menemukan masih ada wilayah di Kota Bogor yang nyaris terisolir, yakni Kampung Situ Beureum RT 01/01, Kelurahan Bojong Kerta, Kecamatan Bogor Selatan. Penyebabnya, dampak pembebasan dan pembangunan Tol Bocimi.
”Mereka warga kota yang tidak pernah didatangi para pemimpinnya, saya sudah melihat langsung, tidak ada program infrastruktur lingkungan,” tegasnya.(gal/c)