25 radar bogor

PGM Minta Nonaktifkan Arteria Dahlan

Persatuan Guru Madrasah (PGM) Kota Bogor (foto: dok. Pemkot Bogor)
Persatuan Guru Madrasah (PGM) Kota Bogor (foto: dok. Pemkot Bogor)

BOGOR–RADAR BOGOR,Gerah mendengar ucapan anggota DPR RI Fraksi PDIP, Arteria Dahlan dalam Rapat Komisi III DPR RI bersama jaksa agung Rabu (28/3) lalu, DPD Persatuan Guru Madrasah (PGM) Indonesia Kota Bogor mengecam tindakan tersebut.

Sebagai organisasi profesi dan guru madrasah di Kota Bogor, PGM Indonesia menyatakan keberatan dan tersinggung atas ucapan politisi asal Dapil 6 Jawa Timur itu.

“Kami mewadahi guru madrasah se-Kota Bogor yang mendampingi penyelenggaraan Kementerian Agama untuk melahirkan anak-anak bangsa yang memiliki akhlakul kari­mah, berkarakter baik dalam sikap, perilaku maupun tutur kata melalui pendidikan madra­sah dan keagamaan Islam, menyatakan keberatan dan tersing­gung atas ucapan Saudara Arteria Dahlan,” ungkap Ketua DPD PGM Indo­nesia Kota Bogor, Hasbulloh, dari rilis yang diterima Radar Bogor, Minggu (1/4).

Menurut Hasbulloh, ungkapan Arteria Dahlan tidak mencerminkan sikap, perilaku dan tutur kata seorang anggota DPR RI, yang seharusnya menjadi teladan masyarakat dan terhormat. Maka, ia meminta Arteria Dahlan untuk menyampaikan permintaan maaf secara terbuka di muka umum, kepada jajaran Kementerian Agama dan semua lembaga binaan Kementerian Agama di seluruh tanah air serta tidak mengulang kejadian yang sama.

“Kami juga mendesak kepada Badan Kehormatan DPR RI untuk memberikan teguran keras, sekaligus menonaktifkan Arteria Dahlan dari keanggotaan DPR RI,” tandasnya lagi.

Tidak sebatas itu, Hasbulloh mendorong kepada masyarakat umum, khususnya seluruh guru madrasah, pengelola madrasah dan santri serta orang tua siswa untuk tidak memilih kembali Arteria Dahlan dalam pemilihan legislatif yang akan datang.

Ketua DPD PGM Kota Bogor ini juga mengimbau kepada para tokoh publik dan tokoh nasional untuk memberikan teladan dalam perkataan, tindakan, dan perilaku keseharian yang santun agar menjadi panutan masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yang menjunjung akhlak mulia.

“Untuk guru madrasah agar tetap istiqomah menanamkan nilai-nilai akhlakul karimah dan ideologi Pancasila kepada siswa di Indonesia dan menjadi contoh keteladanan untuk masyarakat, bangsa dan negara,” tutur Hasbulloh.(*/ran/a)