25 radar bogor

Zulhasan: Zikir Menenangkan Hati

ZIKIR AKBAR: Zulkifli Hasan memberikan sambutan di Masjid Az-Zikra, kemarin.

BOGOR–RADAR BOGOR,Ketua MPR RI Zulkifli Hasan kembali berkunjung ke Bogor. Kemarin (1/4), politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengikuti zikir akbar di Masjid Az-Zikra, Sentul, Kabupaten Bogor.

Zulkifli hadir di hadapan ribuan jamaah pimpinan KH Muhammad Arifin Ilham. Zulhasan -sapaannya- mengaku bersyukur dapat bersilaturahmi dengan para jamaah sekaligus dapat bertemu dengan Ustaz Arifin Ilham.

“Alhamdulillah, Allah mempertemukan saya, Ustaz Arifin dan ribuan jamaah Az-Zikra. Masyarakat dari berbagai daerah datang sejak dini hari menundukkan hati dalam zikir bersama,” ujarnya.

Menurut Zulhasan, zikir bermanfaat untuk menenangkan hati dan melunakkan hati yang keras. Selain itu bisa melahirkan pemikiran arif dan bijaksana.

Dia juga memaparkan peran umat Islam dan para ulama dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia. “Peran umat Islam dan ulama sangat luar biasa. Tidak bisa dipisahkan antara Islam dan perjuangan Indonesia,” ujarnya.

Untuk itu, anggapan bahwa umat Islam adalah radikal dan intoleran, menurut Zulhasan kurang tepat. “Islam di Indonesia agama yang berkemajuan dan paling toleran. Islam sebagai mayoritas menghormati agama lain,” tuturnya.

Sementara itu, sehari sebelum­nya Sabtu (31/3), Zulhasan menemui mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk memopulerkan Gerakan Kami Indo­nesia ke kampus-kampus.

Dia mengungkapkan bahwa Gerakan Kami Indonesia hadir untuk menjahit Merah Putih yang mulai terkoyak. Gerakan Kami Indonesia menyatukan warga bangsa apa pun latar belakang suku, agama, ras, dan kelompok.

“Untuk mempersatukan Indonesia agar tidak terbelah. Saling menghormati dan meng­hargai. Saya terus memperluas Gerakan Kami Indonesia ini ke kampus-kampus,” katanya.

Kepada mahasiswa, Zulhasan meminta mahasiswa menjadi pelopor menjahit Merah Putih dan memperkuat persatuan. Hal itu bisa dicapai jika mengetahui nilai-nilai luhur dan tujuan Indonesia merdeka serta tujuan berbangsa dan bernegara.

Dalam kesempatan tersebut, Zulhasan juga meminta mahasiswa IPB untuk menimba ilmu dengan sungguh-sungguh. Sebab, masyarakat bisa maju dan jaya jika memiliki ilmu.

“Pertanian kita bisa maju kalau punya ilmu dan teknologi. Mahasiswa IPB punya tanggungjawab sejarah agar (pertanian) kita bisa maju dan jaya,” katanya.(*)