25 radar bogor

Dadang-STS Latih 300 Saksi

PERSIAPAN: Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bogor Dadang Iskandar Danubrata-Sugeng Teguh Santoso menghadiri pelatihan saksi pemenangan di Cimahpar, kemarin (31/3).

RADAR BOGOR,BOGOR–Pasangan calon (paslon) wali kota dan wakil wali kota nomor urut 4, Dadang Iskandar Danubrata-Sugeng Teguh Santoso (STS) melakukan berbagai persiapan jelang pencoblosan. Salah satunya, kemarin (31/3), Pimpinan Anak Cabang (PAC) Bogor Utara melatih 300 saksi pemenangan tempat pemu­ngutan suara (TPS).

”Para saksi adalah ujung tom­bak pemenangan di TPS.Karena pada mereka diletakkan harapan menjaga kemenangan paslon nomor urut 4,” ujar Ketua Badan Saksi Pe­milu Nasional (BSPN) PDI Perjuangan Kota Bogor TB Rafli kepada Radar Bogor.

Tim BPSN Kota Bogor Irfan menambahkan, para saksi harus semangat sejak sebelum pencoblosan dengan memas­tikan pendukung terdaftar di DPS atau DPT. Mereka juga harus memastikan pendukung mendapat undangan, menyosialisasikan paslon nomor 4, mengawasi tahapan-tahapan pencoblosan, penghitungan suara sampai selesai dan mendapat form C1 dan C2.

”Harus berani pula menyatakan keberatan bila ada prosedur yang dilanggar atau paslon nomor 4 dirugikan dengan membuat dan menandatangani form keberatan serta tidak mau menandatangani hasil rekap yang cacat,” jelas Irfan.

Para peserta, lanjutnya, sangat antusias mengikuti pelatihan saksi untuk memenangkan paslon Dadang-STS. Sebab momentum tersebut adalah yang paling tepat.

Sementara itu, Dadang-STS yang hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan empat program kerja yang dicanang­kannya. Dari empat program tersebut, Program Setara yang menjadi andalannya, yakni pemberian bantuan sebesar Rp50 juta per tahun untuk masing-masing RT.

Sugeng mengatakan, Kota Bogor harus dibangun berbasis RT sehingga denyut pemba­ngunan Kota Bogor akan kuat dan nyata serta masyarakat bawah menikmati pemerataan pembangunan.

”Sekaligus menerapkan prinsip bottom up dan prinsip partisipatif dalam pembangunan,” ujarnya.

Karena, menurutnya, selama ini dana pembangunan tidak dirasakan merata oleh masya­rakat. Masih banyak ditemui pemu­kiman kumuh, anak meni­nggal dunia karena orang tua miskin dan tidak dapat mengak­ses layanan kesehatan. Bahkan warga yang terkena longsor pun tidak pernah ada solusi.

”Pembangunan yang dilaku­kan hanya berpusat di tengah kota sebagai proyek mercusuar, mengabaikan realita miskin masyarakat kota. Kini , saatnya pembangunan Kota Bogor nyata untuk rakyat dengan konsep APBD prorakyat,” tegasnya.

Sedangkan, menurut Dadang, paslon nomor urut 4 hadir un­tuk memberikan kebijakan-kebijakan dan perubahan yang berpihak pada rakyat. ”Saatnya politik keuangan yang berpihak pada rakyat diterapkan, bukan politik kos­metik,” pungkasnya.(gal/c)