Salah satunya, seperti yang terlihat di Labirin Coffee, di gedung alumni IPB, Jalan Pajajaran, Kota Bogor. Kedai kopi ini selalu ramai pengunjung dari pagi hingga malam.
Menurut salah satu pendiri Labirin Coffee, Mahendra Kusuma, saat ini peminat kopi lokal semakin meningkat. Apalagi, saat ini kopi lokal mulai langka.
“Saya dan teman-teman mendirikan warung kopi ini sebagai upaya melestarikan dan memperkenalkan kopi lokal ke masyarakat luas,” turur pria yang disapa MK ini.
Salah satu dosen peneliti di IPB itu menyebutkan, pegawai yang bekerja di Labirin Coffee sering dipinjam kedai kopi yang baru buka. Bahkan, banyak mahasiswa yang magang di tempatnya.
Ada yang belajar membuat kopi hingga manajemen bisnis.
“Kami tidak melulu mempertimbangkan keuntungan, yang penting orangnya mau, silakan saja,” imbuhnya.
MK menuturkan, beberapa bahan kopi lokal juga berasal dari Kabupaten Bogor. Di antaranya Kecamatan Sukamakmur, Cariu, dan Tanjungsari.
“Saat ini kami juga bekerja sama dengan pemerintah daerah,” tambahnya.
Pria yang juga hobi meracik kopi ini menambahkan, sekarang Labirin Coffee mengembangkan minuman berbahan baku cokelat dan teh.
“Cokelat asal Indonesia memiliki kualitas yang sangat baik. Terbukti mampu menjadi juara di ajang internasional di Prancis,” katanya.
Di Labirin Coffee ini, sengaja dibuat unik sehingga pengunjung lebih nyaman. Harganya pun sangat terjangkau. Varian kopinya sendiri, sambung dia, ada Black Coffee, Americano, Coffee Latte, Cappucino dan masih banyak lainnya.
“Biar tak penasaran, datang saja langsung ke Labirin Coffee,” pungkasnya.(*/don/b)
