25 radar bogor

Ingin Jadikan Bogor Destinasi Wisata Air

DIALOG: Calon petahana Bima Arya menyapa warga yang berada di bantaran sungai pada sela-sela kegiatan Badra Ekspedisi Ciliwung, Kamis (29/3).
DIALOG: Calon petahana Bima Arya menyapa warga yang berada di bantaran sungai pada sela-sela kegiatan Badra Ekspedisi Ciliwung, Kamis (29/3).

BOGOR–RADAR BOGOR,Kampanye pasangan calon (paslon) wali kota dan wakil wali kota Bogor Bima Arya-Dedie A Rachim (Badra), yang dilaksanakan di Kecamatan Bogor Tengah, Kamis (29/3), berbeda dengan lainnya. Paslon nomor urut tiga ini, memilih mengarungi lintasan arung jeram Sungai Ciliwung sejauh lima kilometer yang diawali di titik Kampung Pulo Geulis hingga Kawasan Sempur.

Bertajuk Badra Ekspedisi Ciliwung, Bima-Dedie tak hanya menikmati potensi sungai di tengah kota, tapi juga me­ngam­panyekan kepada masya­rakat bantaran sungai agar tidak mem­buang sampah ke sungai.

Bima mengatakan, saat dirinya menyapa warga di pinggir sungai, ia menyampaikan agar mereka yang tinggal di bantaran sungai tidak membuang sampah sembarangan. Karena berdasarkan pantauannya, banyak sekali ditemukan sampah, terutama sterofoam.

”Ini harus kita jaga betul agar bersih dari sampah sterofoam,” ujar Bima saat memasuki check point untuk beristirahat.

Ke depan, kata dia, penataan Sungai Ciliwung akan menjadi prioritas. Karena usai ia melintas dan melihat treknya, menurut dia, potensinya sangat luar biasa jika menjadi destinasi wisata air. Seperti arung jeram, olahraga, wisata budaya dan pusaka karena melintas Kebun Raya Bogor.

”Jadi, kedepan ini akan kami tata. Tapi tantangannya memang harus bersih, tidak ada lagi warga yang buang sampah serta infrastrukturnya harus kita bangun. Karena jika menjadi lokasi wisata akan juga meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.

Selain itu, tambahnya, trek ini juga cocok untuk wisata air keluarga karena tidak terlalu berbahaya. Meski ada beberapa titik yang menantang, tetapi masih nyaman untuk keluarga.

”Kami akan garap potensi ini. Tentunya koordinasi dengan Istana, Kebun Raya dan kementerian terkait nantinya,” imbuhnya.

Sementara, Dedie Rachim menambahkan, tantangannya memang di sektor kebersihan. Menjadikan Ciliwung sebagai objek wisata harus dibarengi dengan kesadaran warga untuk memulai pola hidup bersih dan sehat dengan tidak membuang sampah ke sungai.

”Karena pada hakekatnya warga memiliki nilai-nilai tradisi yang luhur yaitu gotong royong, ramah, serta seni budaya dan lainnya. Semua ini sebagai modal dan aset pariwisata,” pungkasnya.(gal/c)