25 radar bogor

1.326 Peserta Ikut USBN Paket C

TELITI: Sejumlah siswa SMAN 1 Cibinong saat mengerjakan USBN berbasis komputer, kemarin(26/3)

BOGOR–RADAR BOGOR, Sebanyak 1.326 siswa dari 32 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kota Bogor mengikuti ujian sekolah berstandar nasional (USBN).  Ujian yang dimulai 28-31 Maret 2018 ini, untuk memperoleh ijazah paket C tahun ajaran 2017-2018.

Ujian sendiri digelar di masing-masing PKBM, sejak pukul 13.00 hingga 17.30 WIB.  Kasi Kesetaraan Bidang PAUD dan DIKMAS Disdik Kota Bogor Muji Asih Lestari mengatakan, segala persiapan sudah dilakukan. Mulai administrasi, pemilahan soal, hingga pendistribusian.

“Pelaksanaan USBN paket C atau setara SMA ini dipastikan berjalan lancar tanpa kendala. Tercatat sebanyak 1.326 siswa, tak terkecuali PKBM Al-Jauhar yang berlokasi di Jalan Dewi Kunthi Adnawijaya, Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara, turut serta ujian,” ujarnya.

Keseriusan terlihat dari wajah para peserta ujian. Mereka yang terdiri dari berbagai latar belakang ini penuh semangat mengisi soal-soal ujian. Muji berharap, para peserta optimis dapat lulus. Tentunya, dengan hasil memuaskan setelah sekian lama belajar bersama para tutor PKBM.

Di tempat berbeda, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bogor Fahrudin mengatakan, program PKBM sejalan dengan program Pemkot Bogor, yakni untuk menjaring anak tidak sekolah (ATS) maupun buta huruf di lingkungan sekitar PKBM, sehingga ke depan jumlah ATS dan buta huruf di Kota Bogor semakin berkurang.

Kadisdik menaruh harapan besar kepada PKBM untuk memberikan kesempatan belajar kepada seluruh lapisan masyarakat, agar mereka mampu membangun dirinya secara mandiri sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya.

Lebih lanjut kata Fahmi, PKBM berperan sebagai tempat pem­belajaran masyarakat terha­dap berbagai pengeta­huan atau keterampilan.  De­ngan meman­­faatkan sarana, pra­sarana, dan potensi yang ada di sekitar lingkungan­nya, agar masyarakat memiliki keteram­pilan.

“Ini yang dapat diman­faat­kan untuk meningkatkan taraf hidup,” ujarnya.

Meskipun dengan anggaran minim, kata Fahrudin, tidak menyurutkan semangat para pengelola PKBM untuk tetap eksis menjalankan programnya.  PKBM pun berharap pemerintah dapat menggulirkan bantuan pendidikan masyarakat pada 2019 nanti.(don/c)