25 radar bogor

Uang Palsu Tersebar di Warung

wulan/radar bogor BUKTI: Polisi memperlihatkan uang palsu kepada para wartawan usai penggerebekan, kemarin.
wulan/radar bogor
BUKTI: Polisi memperlihatkan uang palsu kepada para wartawan usai penggerebekan, kemarin.
BOGOR-RADAR BOGOR,Kepolisian harus lebih bekerja keras, pasca penangkapan tiga pengedar uang palsu sebanyak Rp6 miliar di kawasan Katulampa. Sebab, di beberapa warung dan pertokoan sudah banyak beredar uang palsu.
Pengalaman buruk itu sempat menimpa  pemilik Toko Laris, Asan (48). Di toko yang berlokasi di Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, ini ia sempat mendapatkan uang palsu sebesar Rp300 ribu. “Sering dapat uang palsu, sekitar tiga bulan yang lalu. Paling besar Rp100 ribu tiga lembar,” jelasnya ketika diwawancarai Radar Bogor, kemarin (28/3).
Padahal, ia sudah mengantisipasi peredaran uang palsu dengan menggunakan lampu sinar ultraviolet. Hanya saja, toko yang menjual rokok grosiran itu sedang ramai pembeli kala itu. Sehingga, upal yang diterima lolos tanpa diperiksa terlebih dahulu.
“Di samping pakai lampu, pakai jari juga sebenarnya bisa. Tapi nyatanya pas lagi rame lolos juga,” terangnya.
Berdasarkan pengalamannya, edaran uang palsu itu justru berlaku musiman. Artinya, ketika ada satu pedagang yang menerima upal, pasti ada lainnya yang juga mengalami hal sama. Sehingga, ia menduga pengedar uang palsu itu sengaja membelanjakannya lebih dari satu tempat di satu titik pusat perbelanjaan.
Ia mengira, letak Cilebut yang tak jauh dari DKI Jakarta, membuat wilayahnya sering disinggahi pengedar upal. Hampir serupa, pemilik warung kelontong, Kokom (43) juga sempat menerima uang palsu. Kejadiannya sekitar empat bulan lalu. Di warung yang berlokasi di Kelurahan Panaragan, Kecamatan Bogor Tengah, itu ia sempat mendapati upal sebesar Rp100 ribu.
Menurutnya, saat itu yang melayani pembeli dengan menggunakan upal itu adalah anaknya yang masih SD. Sehingga, uang tersebut baru ketahuan palsu saat akan kembali dibelanjakan di pasar.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Bogor Timur, Iptu Agus Lukito mengatakan, hingga kini masih mendalami kasus pengungkapan uang palsu yang didapat di wilayahnya Selasa (27/3).
Selain melakukan pemeriksaan terhadap beberapa tersangka, menurutnya, Polresta Bogor Kota gencar menelusuri peredarannya ke warung-warung hingga pertokoan. “Kami masih kejar, terus lidik jaringan-jaringan dia. Mungkin masih dalam pengembangan,” ujarnya.
Berdasarkan keterangan sementara dari tersangka, uang sebanyak Rp6 miliar itu dibeli dari orang tak dikenal di bilangan Jalan Cililitan DKI Jakarta.
“Dia ngakunya beli di Cililitan jual putus. Dia belinya dua kali, Rp3 miliar, Rp3 miliar. Dia beli, kemudian mau dijual, dari dia tiga kemudian dibeli dengan satu yang asli,” jelas Agus.
Namun, ketika ditanya dari mana tersangka mendapatkan kenalan penjual upal? Ia belum mau untuk menyebutkan nama dan alamat secara gamblang.
“Sama sumbernya, katanya hanya dikenalin orang lewat telepon. Kemudian telepon, terus ketemuan di Cililitan sampai akhirnya jadi transaksi. Rumahnya di mana, tinggalnya di mana, dia tidak hafal karena dia ketemunya di Cililitan itu,” beber Agus.
Uang palsu yang nyaris beredar itu, menurut Agus, tidak terlalu menyerupai uang asli. Untuk itu, tersangka mengelabui pembelinya dengan cara menyelipkan uang asli dengan nominal Rp100 ribu itu di bagian tumpukan paling atas dan tumpukan paling bawah.
“Atas bawah ditaruh uang asli. Jadi untuk mengelabui yang beli. Ketika pembelinya pingin lihat makanya dikasih yang paling atas,” tukasnya.(fik/c)