25 radar bogor

Bima-Dedie Matangkan Ekoturisme Situ Gede

GALANG DUKUNGAN: Calon wali kota dan wakil wali kota Bogor Bima Arya-Dedie A Rachim bersama warga Situ Gede, Kecamatan Bogor Barat, kemarin (23/3).
GALANG DUKUNGAN: Calon wali kota dan wakil wali kota Bogor Bima Arya-Dedie A Rachim bersama warga Situ Gede, Kecamatan Bogor Barat, kemarin (23/3).

BOGOR–RADAR BOGOR,Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bogor nomor urut 3, Bima Arya-Dedie A Rachim ber­komitmen menghidupkan kembali potensi kawasan wisata Situ Gede untuk menjadi pusat ekowisata. Komitmen ini dimantapkan untuk membangkitkan gairah perekonomian warga sekitar Situ Gede.

Bima mengatakan, untuk menjadikan kawasan Situ Gede sebagai pusat ekowisata masih terdapat beberapa kendala. Di antaranya akses jalan yang kurang memadai dan kewenangan yang berada di Kementerian Kehutanan yang masih perlu dikoordinasikan.

”Jadi, yang paling penting itu mencoba pelebaran jalan dan menata infrastruktur di sini dulu,” ungkap Bima saat melaku­kan kunjungan di wilayah Situ Gede, Kecamatan Bogor Barat, kemarin (23/3).

Ekowisata atau ekoturisme merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan. Ke depan, destinasi wisata tersebut akan berisi wisata pertanian, wisata air, dan wisata kampung budaya.

Dalam kesempatan yang sama, pasangan Bima Arya-Dedie A Rachim menambahkan, selain sarana dan prasarana yang harus memadai, bantuan permodalan bagi warga sekitar untuk menjalankan usaha di sekitar kawasan Situ Gede juga mesti diperhatikan.

”Potensinya sangat besar karena akan menjadi daya tarik bagi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Persoalan ini harus dikaji terlebih dahulu oleh profesional. Cuma, tantangan terbesarnya ialah akses, kedua sarana dan prasarana. Yang paling penting itu permodalan bagi warga sekitar,” ujarnya.

Selain ekowisata, kawasan Situ Gede juga memiliki potensi kuliner yang bisa menjadi buah tangan bagi para wisatawan. Yakni dodol talas.

Pengolahan dodol berbahan baku talas itu kompak digarap Kelompok Wisata Tani (KWT) Sawargi dan ibu-ibu PKK di sana.(gal/c)