BOGOR–RADAR BOGOR,Setelah blusukan ke pelosok-pelosok desa, calon wakil bupati Bogor, Ingrid Kansil mengaku telah mengantongi berbagai persoalan dan aspirasi masyarakat. Di antaranya, persoalan infrastruktur, pendidikan, hingga kurangnya pemberdayaan perempuan.
’’Pendidikan di Kabupaten Bogor masih banyak yang tertinggal. Banyak anak-anak yang putus sekolah. Rata-rata mereka hanya bersekolah hingga bangku SMP. Ini yang saya soroti,’’ ujar calon bupati yang mendampingi Ade Ruhandi tersebut, kemarin (22/3).
Selain itu, kata Ingrid, dirinya juga melihat bahwa pemberdayaan kaum perempuan masih sangat kurang. Karenanya, ia bersama Ade Ruhandi sudah merumuskan kebijakan melalui program tujuh pilar. Salah satunya, bantuan UMKM yang bisa diberikan untuk setiap desa sehingga bisa menghasilkan produk unggulan yang dilakukan oleh kaum ibu.
’’Terkait dengan pemberdayaan perempuan akan disesuaikan dengan potensi yang ada di desa tersebut sehingga mereka bisa lebih produktif,’’ ujarnya.
Untuk menurunkan angka pengangguran di Kabupaten Bogor, Ingrid berkomitmen membentuk kerja sama dengan perusahaan-perusahaan agar memprioritaskan pegawai yang berdomisili di Kabupaten Bogor.
’’Kami tidak ingin masyarakat Kabupaten Bogor hanya menjadi penonton, ini yang salah satu kami wacanakan ke depan dengan mendorong komitmen dari perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Bogor ini dalam hal sisi perekrutan,’’ ungkapnya.
Ke depannya, ada pula satu pilar untuk menambah pagu anggaran desa. Tentu dari pagu tersebut seharusnya bisa memberikan solusi terhadap kurangnya pemerataan infrastruktur desa. Sehingga tidak ada lagi desa terisolasi, jalan yang kurang baik, serta angkutan umum yang kurang mendukung.
’’Kalau akses angkutan umum tidak ada, produk yang dihasilkan dari pemberdayaan pembangunan ekonominya juga tidak akan terbawa, sehingga akan jalan di tempat,’’ pungkasnya.(gal/c)