25 radar bogor

Dulang Restu dari Kaum Ibu

HANGAT: Para ibu menyambut hangat kedatangan Jaro Ade di Sukajaya, Kecamatan Sukajaya, kemarin (22/3).

BOGOR-RADAR BOGOR,Bak artis terkenal, calon bupati Bogor Ade Ruhandi kemarin diarak ribuan ma­syarakat yang didominasi ka­langan ibu di Kampung Sidoger, Desa Sukajaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.

Mengenakan baju putih dan berpeci hitam, calon bupati no­mor urut tiga itu disambut ma­rawis oleh kalangan anak muda, diiringi salawat. Jamaah yang didominasi kaum hawa rupanya sengaja menunggu sosok yang dikenal bersahaja tersebut.

’’Abdi nunggu Pak Jaro Ade ti jam tilu, alhamdulillah tos kapendak (Saya nunggu Pak Jaro Ade dari jam tiga, alhamdulillah sudah bertemu),’’ ujar Yuyun (50) warga Kampung Suren, Desa Sukajaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, yang mengaku rela berjalan hingga tiga kilometer hanya untuk bertemu Jaro Ade.

Ibu beranak lima itu me­nyambut dan mendoakan Jaro Ade untuk terus mem-per­juangkan hak-hak rakyat miskin dan merealisasikan tujuh pilar sebagai program prorakyat. ’’Abdi mah tetap mendukung Jaro Ade,’’ tukasnya.

Di hadapan ribuan warga, Jaro Ade memaparkan visi dan misinya dalam membangun Kabupaten Bogor agar menjadi lebih baik lagi. Program tujuh pi­lar yang digagasnya me­ru­pakan komitmen untuk mem­batu masyarakat, dan mem­bangun Kabupaten Bogor.

’’Prog­ram ini bukan dibuat secara mendadak, melainkan rangkuman dari solusi atas setiap permasalahan yang dihadapi masyarakat. Apalagi, saya berangkat dari masyarakat biasa bukan dari kalangan pejabat,’’ ujarnya.

Tak hanya memaparkan visi dan misinya, Jaro Ade pun meminta maaf kepada ma­syarakat selama dirinya men­jabat di DPRD Kabupaten Bogor belum bisa membahagiakan rakyat secara maksimal.

“Saya memohon maaf atas segala kesalahan saya, dan mohon dukungannya untuk terus berjuang bersama -sama menyukseskan pilkada tahun ini,” ucapnya.

Terakhir, Jaro Ade pun menambahkan, di Kabupaten Bogor memiliki ponpes yang perlu diperhatikan, agar ke depannya para santri bisa fokus mencari ilmu.

’’Kita sudah ada pilar tentang bantuan ponpes, dan ini bantuannya sebesar Rp200 juta per tahun. Saya harap ke depan tidak ada lagi santri yang harus bingung ketika ingin membeli kitab, kita gratiskan, asal para santri bisa fokus mengkaji ilmu,’’ tuntasnya.(*/ric)