25 radar bogor

Segera Tambah 12 Jaringan Baru

PEDULI: Layanan Bank BCA Syariah di salah satu cabangnya (Instagram/bcasyariahsmg)

JAKARTA–RADAR BOGOR,Pergerakan po­sitif terus dialami Bank BCA Syariah. Bahkan, akan me­nambah 12 jaringan cabang baru serta membuka unit la­hanan syariah di BCA. Presiden Direktur BCA Syariah, John Kosasih mengatakan, pada 2017 telah membuka kantor cabang pembantu (KCP) di Medan dan Palembang.

Selanjutnya, akan ditambah di Bandar Lampung, Kediri, Bandung, Solo, Jakarta, Yogya­karta, dan Malang. Upaya tersebut bertujuan agar dapat memberikan akses yang lebih baik kepada para nasabah.

Manajemen BCA Syariah telah menyusun Rencana Bisnis Bank (RBB) periode 2018–2020. RBB tersebut me­ne­tapkan target pertum­buhan aset s­ebesar 10–15 persen pada 2018. Target per­tum­­buhan DPK, pembiayaan dan laba di rentang 15-20 per­sen. Untuk men­capai target ter­sebut, upaya yang dilakukan BCA Syariah antara lain, melalukan ekste­nsifikasi pembukaan jaringan yang lebih luas lagi.

Upaya selanjutnya, melaku­kan intensifikasi atau menggali kebutuhan-kebutuhan nasa­bah eksisting BCA Syariah serta sosialisasi supaya mere­ka lebih memahami BCA Syariah. Upaya lainnya, pe­ngem­ba­ngan produk-produk. Per 28 Februari 2018, BCA Syariah ditunjuk sebagai salah satu bank pe­nerima setoran biaya penye­lenggaraan ibadah haji (BPS BPIH). Dari sisi pen­da­naan, hal tersebut dinilai se­suatu yang positif.

Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) pada 2017 tum­buh 23,3 persen (yoy) menjadi Rp4,7 triliun dari sebelumnya Rp3,8 triliun. Pertumbuhan laba usaha sebelum pajak naik 26,3 persen (yoy) menjadi Rp62,2 miliar dari sebelumnya Rp49,2 miliar. Sedangkan laba bersih BCA Syariah pada 2017 naik 30 persen (yoy) menjadi Rp47,9 miliar dari sebelumnya Rp36,8 miliar.

BCA Syariah juga menca­tat­kan penurunan BOPO (biaya operasional terhadap pen­dapatan operasional). Hal itu, disebabkan pendapatan operasional BCA Syariah me­ngalami peningkatan teruta­ma karena peningkatan pe­nya­­luran pembiayaan.

Biaya operasional BCA Sya­riah meningkatnya tidak sam­pai dua digit.

“Akhir 2017 terdapat perbaikan dari sisi kualitas pembiayaan. Sehingga menyebabkan pendapatan operasional BCA Syariah meningkat,” imbuhnya.

Dari sisi kualitas aset, BCA Syariah menjaga rasio pem­biayaan bermasalah (non performing financing/NPF) tahun 2017 sebesar 0,32 persen gross dari 2016 sebesar 0,5 persen.(rol)

Sedangkan NPF nett sebesar 0,04 persen dari sebelumnya 0,21 persen. Penurunan NPF tersebut dikarenakan pada 2017 BCA Syariah berhasil menyelesaikan beberapa debitur NPF sehingga rasionya langsung turun. John Kosasih menyatakan, NPF BCA Syariah terus dijaga di level sehat di bawah ketentuan regulator maksimal 5 persen. “Kami menjaga kalau bisa NPF di bawah 1 persen,” ujarnya. (rol)