25 radar bogor

Masih Pentingkah MotoGP?

ILUSTRASI SENGIT: Dua pembalap saat bertanding di Indospeed Racing Sport (IRS) 2018 di Sirkuit Sentul. Sirkuit ini juga menjadi opsi pertama penyelenggaraan MotoGP.

SENTUL–RADAR BOGOR, Selain sepak bola dan bulu tangkis, MotoGP merupakan salah satu olahraga yang digemari masyarakat Indonesia. Tak kenal usia, tua dan muda sangat antusias menikmati persaingan para rider dalam memacu kecepatan di atas lintasan balap.

Hal ini bisa dibuktikan saat sejumlah pembalap MotoGP seperti Marc Marquez, Valentino Rossi, dan Jorge Lorenzo berkunjung ke Indonesia. Sambutan masyarakat pasti sangat meriah dan karena itu MotoGP diharapkan bisa digelar kembali di Bumi Pertiwi.

Beberapa tahun lalu wacana tersebut sempat ingin diwujudkan oleh pemerintah. Tapi karena kendala ini dan itu, Dorna selaku pengelola MotoGP akhirnya melewatkan Indonesia dan justru memilih Thailand sebagai tuan rumah untuk musim 2018 sampai 2019.

Lalu sekarang masih pentingkah Indonesia menjadi tuan rumah MotoGP? Pertanyaan tersebut dijawab langsung oleh Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko saat menerima kunjungan Tinton Suprapto dan Ananda Mikolo.

Menurutnya, mimpi menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah MotoGP harus tetap diwujudkan sebab banyak keuntungan yang bisa didapat negara dari olahraga ini.

”MotoGP kita tahu penggemarnya banyak sekali di dunia, termasuk Indonesia. Ini akan menguntungkan bagi Indonesia dan mengharumkan nama Indonesia di mata internasional,” tegas Moeldoko.

”Para penggemar MotoGP akan datang dari berbagai negara, khususnya negara tetangga. Hotel-hotel di Jakarta dan sekitar sirkuit akan terisi. Mereka juga akan berbelanja di Jakarta. Dan atlet balap Indonesia akan termotivasi untuk meningkatkan prestasi,” papar mantan panglima TNI ini.

Rencananya ada dua lokasi yang akan dijadikan arena balap untuk pentas MotoGP. Lokasi pertama tentu saja Sirkuit Sentul di Bogor, Jawa Barat. Lalu lokasi berikutnya berada di komplek olahraga Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan.

Moeldoko meminta agar pengerjaan renovasi sirkuit secepatnya dilakukan. Sebagai langkah awal, ia menyarankan agar dibentuk tim kepanitiaan dan langsung segera dikukuhkan. ”Segera melangkah, koordinasi, dan bersinergi,” tegas Moeldoko. (jpg)