25 radar bogor

Siswa Jepang ”Belajar” di SMAIT Ummul Quro

BERGAYA: Siswa Senior High School at Sakado, University of Tsukuba Jepang, saat mengunjungi SMAIT Ummul Quro, Jumat (16/3).

BOGOR–RADAR BOGOR,SMAIT Ummul Quro kedatangan siswa dari Senior High School at Sakado, University of Tsukuba Jepang, Jumat (16/3). Padahal sebelumnya, beberapa siswa terpilih dari SMAIT Ummul Quro yang didampingi dua orang guru pembimbing, baru saja pulang dari Jepang mengunjungi sekolah yang sama.

Dalam kunjungannya, banyak kegiatan yang dilakukan siswa SMAIT Ummul Quro bersama siswa yang berasal dari Jepang tersebut. Di antaranya mengikuti pelajaran bahasa, seni budaya tradisional, angklung dan lain sebagainya. Siswa asal Negeri Sakura tersebut juga diajarkan bahasa Indonesia.

Salah seorang siswa Senior High School at Sakado, University of Tsukuba Jepang, Mizuki Tanaka mengaku sangat senang bisa berkunjung ke Indonesia. Terlebih, menurutnya, proses pembelajaran di Indonesia lebih menyenangkan dibanding di negaranya.

”Siswa di sini justru dituntut aktif, komunikasi dua arah antara guru dengan siswa, terlebih diselingi dengan beberapa games menarik. Kalau di Jepang cenderung hanya duduk dan mendengarkan guru berbicara di depan kelas,” beber Mizuki.

Setelah pelajaran bahasa, siswa University of Tsukuba Jepang diajak belajar memainkan alat musik angklung. Mereka mengikuti instruksi dari guru mengenai cara memainkan angklung. Setelah latihan beberapa menit, mereka pun menampilkan hasil latihan mereka kepada siswa dan guru SMAIT Ummul Quro. Lagu yang dibawakan pada saat itu berjudul I Have A Dream.

Siswa SMAIT Ummul Quro pun mengajarkan seni budaya tradisional lainnya, seperti bela diri khas Indonesia, yaitu pencak silat kepada siswa putra dari Jepang dan tari saman kepada siswa putrinya. Head of Educational Senior High School at Sakado, University of Tsukuba Jepang, Tatemoto Yoshikazu menjelaskan, siswa SMAIT Ummul Quro memang sangat aktif dan memiliki perilaku yang baik.

”Saya sangat senang sekali dapat berkunjung ke sini, pemandangan di sekolah pun sangat bagus,” katanya dengan lancar berbahasa Indonesia.

Yoshi -begitu sapaannya- mengatakan, siswa di sini memang lebih aktif mungkin karena proses pembelajaran yang berbeda.

”Di Jepang hanya memberikan teori-teori saja, kalau di sini caranya lebih bagus, langsung dipraktikkan. Sehingga kami juga belajar dari SMAIT Ummul Quro cara mereka mengajar, terutama bahasa Inggris,” tuturnya. Ia berharap, kerja sama ini akan terus berlanjut.

Sementara itu, Kepala SMAIT Ummul Quro Ari Ariansyah berharap dapat melakukan MOU dengan Senior High School at Sakado, University of Tsukuba. ”Karena pihak dari Jepang sangat tertarik membuat kerja sama. Menurutnya memberikan banyak manfaat, selain bagi mereka juga bagi kami, SMAIT Ummul Quro,” tukasnya.(cr1/c)