25 radar bogor

Kian Banyak Inovasi Gel dan Clay Mask

Masker Gel dan Clay Mask
Masker Gel dan Clay Mask

HALLYU WAVE dituding menjadi penyebab utama kembalinya tren masker non-sheet. Banyak merek skin care Korea Selatan yang mengeluarkan produk masker. Salah satu yang paling ngehit saat ini adalah masker gel berbahan aloe vera. Siapa yang tidak tertarik memiliki wajah se-glowing Taeyeon yang menjadi bintang iklannya?

Kemudian, ditambah brand asal Amerika Serikat yang menunjukkan inovasinya. Mulai masker clay berbahan charcoal hingga face scrub yang juga bisa difungsikan sebagai masker. Ada juga merek skin care asal Inggris yang menawarkan masker natural berbahan tanah liat kaolin yang dikombinasikan dengan peppermint.

Menurut Clinic Director Emdee Clinic Surabaya dr Leni Kumalasari Dipl.AAAM, masker kerap dipilih karena menjadi cara alternatif yang jauh lebih simpel dibandingkan perawatan di klinik kecantikan. Bahan-bahan yang ada dalam masker cukup kompleks dan agresif. ’’Kalau perawatan di klinik kan paling nggak dua pekan sekali. Sedangkan masker bisa dilakukan di rumah seminggu dua kali,’’ kata Leni.

Cara kerja clay dan gel mask tidak jauh berbeda dengan sheet mask. Bahan-bahan yang terkandung di dalam masker akan mudah terserap ke dalam kulit karena permukaan kulit ’’ditutup’’. ’’Kalau sheet mask kan menggunakan semacam tisu, sedangkan clay atau gel ini ya medianya clay dan gel,’’ jelasnya.

Leni memberikan catatan pada masker yang juga berfungsi sebagai scrub. Masker tersebut bermanfaat menghilangkan sel kulit mati. Biasanya, para pengguna menggosok masker setelah kering. Leni menyarankan pengguna agar menggosok ke arah atas secara perlahan. ’’Pemilik kulit sensitif harus hati-hati. Tidak disarankan memakai jenis masker ini,’’ tutur Leni.

Sama seperti jenis skin care lain, tidak semua orang cocok dengan semua jenis masker. Bergantung kebutuhan dan jenis kulit. Karena itu, menurut Leni, ada baiknya melakukan tes sensitivitas sebelum mengoleskan masker ke wajah. Pertama, ambil sedikit masker dan oleskan ke punggung tangan. Lalu, tunggu 15–30 menit. Jika tidak ada reaksi seperti kulit menjadi gatal, kemerahan, dan perih, masker cukup aman diaplikasikan ke wajah.

Sesaat setelahnya, kulit wajah tampak cemerlang. Namun, menurut Leni, hal itu bersifat temporer. ’’Karena itu, dibutuhkan pengulangan. Maksimal sepekan dua kali,’’ paparnya.

Maskeran Seminggu Dua Kali

Selain masker berbentuk clay dan gel, masker peel of juga masih digandrungi. Salah satunya di salon D’Beauty House. Saat ini, salon di kawasan Cikaret, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, itu menjadi pilihan kaum hawa untuk perawatan kecantikan, khususnya masker wajah.
Owner Spa & Skincare d’beauty House Dika Dwitia mengatakan, pentingnya perawatan mingguan menggunakan masker.Kenapa harus menggunakan masker? Menurut Dika, lantaran kulit wajah adalah yang paling sering dan paling pertama terkena paparan sinar matahari, debu, polusi, dan kotoran. ”Bahkan mungkin terkena bakteri atau mikroorganisme,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin (19/3).

Dika menyarankan agar menggunakan perawatan masker wajah seminggu dua kali. Tujuannya, agar kulit tidak mudah kusam, munculnya flek, pori-pori besar, berjerawat, dan kulit sensitif. ”Masker memiliki banyak manfaat, di antaranya mengencangkan kulit wajah dan mengecilkan pori-pori,” jelasnya.

Selain itu, kata Dika, masker juga bisa sebagai detoksifikasi. ”Masker dapat mengangkat sel-sel kulit mati dan kandungan dalam masker dapat menutrisi wajah dan meremajakan kulit serta membersihkan kulit dari racun atau radikal bebas,” paparnya.

Masker juga bisa menenangkan wajah, memberikan efek rileks, lembap, lembut, mencerahkan wajah, serta glowing. Di salonnya, ibu tiga anak itu pun memberikan layanan paket masker yakni masker gold, masker lumpur, masker acne, dan masker whitening.(rah)