25 radar bogor

Pendidikan Kunci Utama Pengentas Kemiskinan

SARASEHAN: Para narasumber saat menghadiri Sarasehan Lembaga Kemahasiswaan Pascasarjana IPB 2018 di auditorium MIPA, Sabtu (17/3) lalu.
SARASEHAN: Para narasumber saat menghadiri Sarasehan Lembaga Kemahasiswaan Pascasarjana IPB 2018 di auditorium MIPA, Sabtu (17/3) lalu.

BOGOR–RADAR BOGOR, Forum Mahasiswa Pasca­sar­jana Institut Pertanian Bogor  (Forum Wacana IPB) menggelar Sara­sehan Lembaga Kemahasiswaan Pasca­­sarjana IPB 2018, Sabtu (17/3) lalu.

Ketua Forum Wacana IPB Radyum Ikono menjelaskan, kegiatan ini dia­dakan sekaligus untuk menge­sahkan pengurus Forum Wacana IPB dan pelantikan lembaga kemahasiswa tersebut.

”Melalui kegiatan ini, kami ingin merangkul dan menyinergikan kegiatan Forum Wacana IPB dan lembaga kemahasiswaan IPB,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Lembaga kemahasiswaan tersebut di antaranya Himpunan Mahasiswa Muslim Pascasarjana (HIMMPAS), Bogor Science Club (BSC), dan Himpunan Mahasiswa Wirausaha Pascasarjana IPB (HIMAWIPA).

Sarasehan juga menghadirkan sejumlah pembicara. Mereka adalah Wakil Dekan Sekolah Pascasarjana IPB Eka Intan Kumala Putri, Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Kota Bogor Erna Hermawati, dan Ketua Himpunan Alumni Fathan Kamil.

Selanjutnya Baznas diwakili Rico J Artanto, PT Bogor Life Science and Tech­­nology (BLST) Erick Wahyudono, PKPU Human Initiative Ferry Suranto, Direktur Program Dompet Dhuafa M. Sabeth Abilawa serta Redaktur Pelak­sana Radar Bogor Eka Rahmawati.

Dalam paparannya, salah seorang narasumber, Rico J Artanto menjelaskan, kehadiran Baznas saat sejalan dengan Sustainable Developement Goals (SDGs).

”Zakat-zakat yang kami kumpulkan digunakan untuk program-program yang berkaitan dengan dakwah dan advokasi, pendidikan, ekonomi, kemanusiaan, kesehatan, dan Zakat Com­­munity Developement,” katanya.

Narasumber lainnya, Direktur Program Dompet Dhuafa M. Sabeth Abilawa mengatakan, di Indonesia masih banyak warga yang terjerat lingkaran setan kemiskinan.

Ia mengatakan, banyak hal yang justru semakin memperparah kemiskinan di Indonesia, di antaranya: bencana, utang negara, korupsi, kenaikan harga BBM dan lain sebagainya. Menurut Sabeth, pendidikan adalah kunci utama untuk bisa mengentaskan kemiskinan tersebut.

”Negara memegang peran utama dan tepat untuk melawan kemiskinan tersebut. Kami sebagai NGO (non-government organization) tugasnya hanya membantu, sunah saja,” terang Sabeth.

Sedangkan dari PKPU Human Initiative Ferry Suranto menjelaskan bahwa PKPU saat ini tidak hanya aktif mengentaskan masalah kemanusian di Indonesia, tetapi juga di luar negeri.

”Sudah banyak cabang kami yang berdiri di berbagai negara di belahan dunia,” katanya.

Termasuk, menurutnya, PKPU juga saat ini bekerja sama dengan Baznas dan Dompet Dhuafa.

”Kami hadir ingin menjadi model program kemanusiaan dan pemberdayaan masyarakat,” tambah Ferry. (cr1/c)