25 radar bogor

Khusnul Nugrahini, Perawat Tangguh dari RS PMI Bogor

SEMANGAT: Khusnul Nugrahini alias Nunik saat menjalankan tugasnya sebagai perawat di Rumah Sakit PMI Bogor.
SEMANGAT: Khusnul Nugrahini alias Nunik saat menjalankan tugasnya sebagai perawat di Rumah Sakit PMI Bogor.

Menjadi perawat, bagi Nunik, tak hanya wajib terlibat pada aktivitas di dalam ruangan. Melainkan juga pada manusia di dunia pada umumnya. Karenanya, predikat seorang perawat juga sarat dengan penugasan misi kemanusiaan.

”Namanya juga perawat. Harus siap menerima tugas merawat orang yang mem­bu­tuh­kan,” kata perempuan kelahiran Bogor, 29 November 1981 itu.

Awalnya, tak terbesit dalam hati Nunik kecil untuk menjadi seorang perawat. Malah, ia yang kini bertugas di Rumah Sakit PMI Bogor itu mengaku memiliki cita-cita jadi desainer gedung atau arsitek. Namun, setelah lulus SMP, ia mulai mengubah impiannya tersebut setelah mendapat gambaran dari sang ibu.

”Ibu saya juga perawat. Beliau beri saya pertimbangan agar mantap memilih jurusan nanti,” tukasnya.

Perlahan, penglihatannya pada aktivitas sang ibu ketika menolong, merawat orang sakit, membawanya semakin yakin untuk menjadi seorang perawat. Karenanya, setelah lulus SMU ia sengaja mengam­bil jurusan keperawatan di Akademi Perawat Wijaya Husada.

”Saya belajar dengan serius dan alhamdulillah lulus ujian,” kata dia.

Setelah lulus, Nunik langsung mengamalkan ilmunya di RS PMI. Sebagai seorang perawat perempuan, Nunik selalu berusaha untuk maksimal melakukan tugasnya.

Bawaannya yang periang, ramah, dan gesit membuat para pasien senang ketika ditangani olehnya. Pe­rusahaan tempat ia bekerja bahkan selalu mengandal­kannya dalam berbagai serang­kaian misi kemanusiaan. Seperti misi bantuan korban bencana di Myanmar pada 2012, Philipina  2013 dan Banglades pada 2018 ini.

Ia menganggap, tugas yang diberikan adalah amanat yang akan dipertang­gungjawabkan pada perusahaan dan Sang Khalik. Karenanya, setiap penugasan ia terima dan kerjakan dengan maksimal.

”Kalau sudah tugas. Saya tidak bisa menolak, karena itu menjadi tanggung jawab saya mengamalkan ilmu,” ucapnya.(azi/c)