CILEUNGSI–RADAR BOGOR,Berkendara di Jalan Raya Transyogi harus ekstrasabar. Terlebih saat melintasi simpang Cileungsi. Tepatnya di bawah flyover Cileungsi, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor. Ya, kemacetan krodit kini menjadi makanan sehari-hari di sana. Kemacetan terjadi hampir setiap waktu.
Terlebih saat jam sibuk, pada pukul 06.30 pagi dan pukul 16.00 sore. Hal itu bukan tanpa alasan. Kemacetan terjadi lantaran jumlah pengguna commuter yang tinggi. Hampir separuh penduduk Cileungsi bekerja di Ibu Kota Jakarta.
“Cileungsi sudah macet parah sekarang. Volume kendaraan meningkat, sedangkan kapasitas jalan masih seperti ini saja,” keluh tokoh masyarakat Cileungsi, Muhammad Nasrulloh, saat ditemui Radar Bogor, kemarin (12/3).
Selain itu, kemacetan yang terjadi di simpang Cileungsi juga diakibatkan oleh banyaknya bus dan angkutan kota yang ngetem sembarangan. Hal itu pun diperparah ketika hujan turun. Bawah simpang flyover Cileungsi dijadikan tempat berteduh.
“Kalau hujan sudah mampet. Apalagi banyak bus jurusan Bogor-Bekasi juga angkot yang ngetem,” tuturnya.
Keluhan serupa juga diungkapkan Ruslan (32) warga RT 02/02 Desa Cileungsi, Kecamatan Cileungsi. Dia mengaku, macet di simpang Cileungsi sudah cukup merepotkan. Tak jarang ia kesiangan saat pergi bekerja.
“Kalau mau kerja harus berangkat jam 05.30 WIB. Kalau berangkat pukul 06.00-06.30 WIB sudah pasti kesiangan karena macet,” tukasnya. (all/c)