25 radar bogor

Siap Manjakan Mata Pengunjung

Fikri Muharram/Radar Bogor SWAFOTO: Jembatan merah di Kawasan Wisata Cikaret (Kawaci), yang digadang-gadang bakal jadi salah satu ikon wisata sekaligus spot untuk berswafoto saat disambangi, belum lama ini.

NANGGUNG–RADAR BOGOR,Destinasi wisata baru siap muncul di Wilayah barat Kabupaten Bogor. Kawa­san Wisata Cikaret (Ka­waci) di Desa Bantarkaret, Kecama­tan Nanggung, akan meluncur un­tuk memanjakan pegiat media sosial (medsos). Banyak spot-spot menarik yang instagramlable. Di antaranya Jembatan Merah dan panorama Gunung Pongkor.

Kawaci merupakan bagian dari program PT. Antam Tbk UBPE Pongkor sebagai bagian dari relokasi jika pertambangan emas murni itu berhenti be­roperasi pada 2021 men­datang. Tujuannya, tak lain untuk me­ningkatkan pereko­nomian warga sekitar cyang selama ini bergantung terhadap ak­tivitas penambangan dan galian di Gunung Pongkor.

”Terdapat lahan konservasi tanaman dan peternakan kambing. Menyusul area hibu­ran seperti outbond, flying fox, teater mini, campe area untuk Jambore serta penam­bahan spot untuk berswafoto,” ujar External Relations Assisstant Manager PT Antam Tbk UBPE Pongkor Agus Setiono kepada Radar Bogor.

Secara resmi, kata Agus, pengembangan Kawaci me­mang belum selesai. Meski demikian, masyarakat tidak perlu khawatir karena masih bisa dikunjungi secara cuma-cuma. “Jadi, silakan datang ke sini mumpung masih gratis. Saya lihat respons publik cukup baik. Ada juga calon pengantin yang memilih Kawaci untuk prawedding. Kalau nanti sudah diresmikan, tentu ada tarif khu­sus yang nanti akan dise­suaikan lagi,” ujarnya.

Sementara itu, Vice President CSR PT Antam Tbk UBPE Pongkor, Resna Handayani menambahkan, agrogeoeduwisata adalah perpaduan antara Museum Tambang Pongkor dan Kawaci. “Letak agro adalah pada wilayah Wisata Cikaret yang match dengan dunia konservasi dan pertanian. Sedangkan letak geo adalah pada zona pertam­bangan yang akan di­perkenalkan secara terbuka kepada publik. Dua-duanya itu kami rangkai dalam bentu edukasi kepada masyarakat. Disitulah bentuk pariwisata kepada para wisatawan,” bebernya.

Meski demikian, Resna mengaku PT Antam masih sangat membutuhkan bantuan dari berbagai stakeholder untuk menyokong pendanaan in­frastruktur agrogeoeduwisata. “Soal pendanaan memang ma­sih jadi kendala kami. Ini potensi yang baik untuk me­ngangkat lini pariwisata di Indonesia, khususnya di Bogor,” pungkasnya. (cr3/c)