25 radar bogor

Tusuk Guru Ngaji di Masjid

TEROR: Suasana usai ibadah salat Ashar di Masjid Al-Falatehan, Kebayoran Lama,Jakarta, kemarin (1/7). Aktivitas di masjid tersebut berjalan seperti biasa usai peristiwa penusukan dua anggota polisi. Tepat di depan masjid dua mobil polisi dan beberapa anggota personel berjaga di beberapa titik sekitar Jalan Palatehan. HENDRA EKA/JAWA POS
TEROR: Suasana usai ibadah salat Ashar di Masjid Al-Falatehan, Kebayoran Lama,Jakarta, kemarin (1/7). Aktivitas di masjid tersebut berjalan seperti biasa usai peristiwa penusukan dua anggota polisi. Tepat di depan masjid dua mobil polisi dan beberapa anggota personel berjaga di beberapa titik sekitar Jalan Palatehan. HENDRA EKA/JAWA POS

DEPOK – RADAR BOGOR, Abdul Rachman (52), seorang guru ngaji dan pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM)Darul Muttaqien, di Perumahan Bumi Sawangan Indah (BSI), RT 5/6, Kelurahan/Kecamatan Sawangan, menjadi korban penusukan, Minggu pagi (11/3). Kuat dugaan, pelaku penusukan yang bernama Silvi (39) mengidap gangguan jiwa.

Dari hasil pemeriksaan kepolisian, aksi penusukan perempuan tersebut dilatarbelakangi dendam. Pelaku tidak terima, sempat ditegur korban karena pelaku sering berbuat onar di lingkungan tersebut.

Kejadian penusukan pun berawal ketika korban beserta pelaku yang sama-sama menjadi makmun salat Subuh di masjid tersebut. Tanpa basa-basi, pelaku menikam leher bagian kanan korban menggunakan pisau.

“Untung ketika saya ditusuk, anak saya sempat teriak dari belakang. Pas saya nengok, pisau sudah nancap. Kalau tidak nengok mungkin kepala saya yang ketusuk,” kata Abdul kepada Jawa Pos (Grup Radar Bogor) di rumahnya, kemarin.

Akibat ditusuk korban, dirinya sempat menjalani perawatan intensif di RSUD Kota Depok. Beruntung, dirinya bisa sembuh lebih cepat.

“Setelah ditusuk, saya sempat lawan pelaku, tapi memang darah sudah ke mana-mana. Pelaku akhirnya diamanin sama jamaah lainnya,” kata dia.

Sebelum kejadian penusukan, menurut dia, pelaku sempat terlibat adu mulut dengan dirinya. Dirinya mengutarakan, pelaku memang dikenal mengalami gangguan jiwa.

“Tanpa sebab yang jelas, dia ini (pelaku) sempat marahin saya sekitar dua minggu lalu. Karena dipikir dia rada-rada stres, ya nggak terlalu ditanggapi,” ucap dia. (bry)