25 radar bogor

Kampanyekan Pancakarsa lewat Festival

SEMRINGAH: Calon bupati Bogor Ade Yasin menunjukkan ikan tangkapan hasil ngubek warga saat berkampanye di Kecamatan Cibungbulang, kemarin (11/3). Terlihat warga begitu antusias mengikuti kegiatan yang dilaksanakan calon nomor urut dua tersebut.

CIBUNGBULANG–RADAR BOGOR, Gaya kampanye pa­sangan calon bupati dan wakil bupati Bogor Ade Yasin-Iwan Setiawan sungguh berbeda. Jika biasanya pola kampanye arak-arakan dan banyak mengunjungi tokoh-tokoh, kini fokus pasangan Hadist ini ke sosialisasi program melalui Festival Pancakarsa.

”Pola kunjungan tokoh tetap kita lakukan. Tokoh itu penting sebagai opinion leader. Bu Ade dan Pak Iwan silaturahim tokoh jadwalnya Senin-Jumat sifatnya on the spot dan informal. Bahasa kita program ketuk pintu,” kata  Direktur Tim Peme­nangan Ade Yasin-Iwan Setiawan Haries Setiawan, dalam siaran persnya, kemarin (11/3).

Menurut dia, basis kegiatan Festival Pan­cakarsa adalah lima program unggulan pasa­ngan Hadist, yakni Bogor Membangun, Bogor Cerdas, Bogor Maju, Bogor Sehat dan Bogor Beradab.

Haris mencontohkan kegiatan Festival Pancakarsa yang dipusatkan di Lapangan Desa Sukamaju, Keca­matan Cibungbulang di mana dilak­sanakan kegiatan senam pagi dua jari, kegiatan pemeriksaan kesehatan kanker serviks gratis, gotong royong bebersih kam­pung, ngubek kulah, dan lomba tradisional seperti egrang dan lari bakiak. Acara ditutup dengan kegiatan ngaliwet bareng.

”Kami ingin berbagi kegembiraan dengan masyarakat sambil menyo­sia­lisasikan program pancakarsa. Kami ingin bu Ade interaksi langsung dengan mas­yarakat akar rumput sehingga pemimpin dan rakyatnya tak berjarak Dan responnya luar biasa sekali,” jelasnya.

Dia mencontohkan ngubek kulah di Kampung Cisauk RT 01/05, Desa Sukamaju, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Ratusan warga tumpek di areal ngubek kulah. Tak hanya itu, Ade Yasin pun turun ke kolam lumpur dengan masyarakat untuk berburu ikan.

”Saya juga ikut mendampingi beliau. Alham­dulillah saya dapat ikan, ibu Ade juga dapat kan. Ikannya besar lagi,” terang Haries.

Haries mengatakan, Festival Pancakarsa akan terus dikembangkan di zona-zona lain. Tentu, materi setiap zona berbeda-beda menyesuaian kearifan lokal masyarakat di zona tersebut.

”Kami pilih Sabtu dan Minggu untuk festival Pancakarsa agar semakin banyak keterlibatan masya­rakat di kampanye kita. Kita benar-benar ingin mengembangkan pola kampanye yang tepat sasaran dan terukur. Low bujet high impact karena masa kampanye kita sangat panjang jadi harus jaga stamina dan ritme,” ujarnya.(gal/c)