BEKASI-RADAR BOGOR, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan PT Jasa Marga sudah memberlakukan kebijakan ganjil genap di gerbang tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur, Senin (12/3/2018) pagi ini.
Namun, kebijakan nomor kendaraan ganjil genap di tol Jakarta-Cikampek ini tidak berlaku di dalam jalan tol, melainkan pada gerbang tol. Petugas gabungan dari kepolisian, PT Jasa Marga, dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, sejak beberapa hari lalu sudah berjaga di depan gerbang tol Bekasi Barat 1.
Pantauan Senin pagi ini, lalu lintas di depan gerbang tol Bekasi Barat 1 arah Jakarta lancar, dilewati kendaraan pribadi maupun bus angkutan umum. Kepadatan kendaraan terjadi sekitar 200 meter dari gerbang tol.
Pemerintah memberlakukan aturan pelat nomor ganjil genap di ruas tol Jakarta-Cikampek ini demi mengatasi kepadatan kendaraan. Rekayasa ganjil genap ini di Gerbang Tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur, pada pukul 06:00-09:00 WIB setiap Senin-Jumat, kecuali hari libur nasional.
Kebijakan ini juga berlaku bagi kendaraan berat golongan III, hanya saja untuk kendaraan jenis ini dimulai dari Gerbang Tol Karawang Barat di jam dan hari yang sama.
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Desi Arryani mengatakan, adanya penerapan paket kebijakan ini akan mengurai kemacetan sebanyak 25 persen dengan 8.000 kendaraan yang terdampak.
“Paling tidak 25 persen akan berkurang dari biasanya. Ini bisa kita harapkan untuk mempercepat waktu tempuh dengan meningkatkan kecepatan kendaraan dari biasanya,” ujarnya kepada wartawan.
Meski demikian, warga Bekasi yang ingin ke arah Jakarta dengan kendaraan nomor ganjil tetap bisa melintas di tol Jakarta-Cikampek. Kemenhub juga menerapkan Lajur Khusus Angkutan Umum (bus), bus harus melintas di jalur paling kiri jalan tol dari Gerbang Tol Bekasi Timur hingga Jakarta dengan ketentuan hari dan waktu yang sama.
Sementara itu PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) akan mengoperasikan bus premium untuk penerapan ganjil-genap, bagi kendaraan pribadi di pintu tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur mulai Senin (12/3/2018). Pengoperasian ini untuk memindahkan pengguna mobil ke angkutan umum.
“Transjakarta akan mengoperasikan 20 bus premium, Royaltrans untuk melayani masyarakat. Sebagai perusahaan transportasi berpartisipasi menyukseskan program pemerintah tersebut,” kata Direktur Utama PT Transjakarta, Budi Kaliwono.(pin/*)
