25 radar bogor

Soal Venue pun Tak Jelas

LATIH KEMAMPUAN: Dua tim dayung Kabupaten Bogor berlatih sebelum turun di kejuaraan.
LATIH KEMAMPUAN: Dua tim dayung Kabupaten Bogor berlatih sebelum turun di kejuaraan.

CIBINONG–RADAR BOGOR, Ketidakpuasan sejumlah cabor dan daerah terhadap Panitia Besar (PB) Porda 2018 masih terjadi. Mereka mayoritas mempertanyakan kesiapan sejumlah venue yang akan digunakan di Porda 2018, Oktober mendatang.

Sebab, hingga saat ini masih ada kesimpangsiuran soal penetapan venue, salah satunya untuk cabor dayung. Padahal, Pengcab Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Kabupaten Bogor -selaku tuan rumah- sudah menetapkan Situ Tunggilis, Cileungsi, sebagai venue.

Hanya saja, penetapan itu kemungkinan berubah setelah Dispora Kabupaten Bogor menginginkan agar cabor dayung diselenggarakan di Situ Cipule, Karawang. Menurut koordinator pelaksana cabor dayung Porda 2018, Solahudin, penetapan Situ Cipule sebagai venue merupakan ”musibah”.

”Kapan lagi kita sebagai warga Kabupaten Bogor benar-benar menjadi tuan rumah, dan kapan lagi bisa membangun fasilitas olahraga air,” ketusnya.

Padahal, kata dia, bupati Bogor sudah sangat berharap dayung bisa dilaksanakan di Bumi Tegar Beriman. Begitu pun dengan warga Cileungsi, terutama pelaku usaha di wilayah itu.

”Apalagi itu bagian dari program Situ Front City,” tutur Sekum PODSI Kabupaten Bogor ini.

Ketidakpuasan juga sebelumnya dilontarkan Wakil Ketua I KONI Kabupaten Indramayu Prasongko. Menurutnya, kepastian kesiapan tuan rumah melaksanakan Porda dan Peparda sangat dibutuhkan.

Ia pun mengkritik kinerja PB Porda dan Peparda Jabar 2018. Sebab, ia melihat selama ini tidak ada gebyar maupun kejelasan informasi soal pelaksanaan.

”Harusnya satu tahun jelang pelaksanaan informasi atau gebyar Porda dan Peparda sudah bergema, termasuk pemberitaan maupun penyebaran terkait formulir A,” tuturnya.

Ketua KONI Kota Bogor Benninu Argoebie bahkan ikut bersuara. Ben -sapannya- menyebutkan jika ketidakjelasan ini berdampak pada kesiapan kontingennya.

Sebab, pelaksanaan Porda tidak sekadar prestasi dan kesiapan atlet, tetapi juga menyangkut penyediaan sarana seperti hotel atau pondok. Ia mencontohkan, saat ini pihaknya kesulitan mem-booking hotel atau tempat penginapan.

Sebab, ia dan pengurus lainnya belum mengetahui kapan waktu pelaksanaan masing-masing cabor, begitu pun venue yang akan digunakan. Terpisah, Kabid Sapras Dispora Kabupaten Bogor Rudi Achdiat belum mau banyak bicara soal kesiapan venue Porda 2018, termasuk untuk dayung.

”Saya akan koordinasi dulu dengan PUPR terkait venue dayung yang di Tunggilis,” ucap Rudi yang juga pengurus PB Porda 2018.(nal/dkw/c)