25 radar bogor

”Mata Dewa” Ungkap Sisi Lain Anak Basket

Poster Mata Dewa

BOGORRADAR BOGOR, Film Mata Dewa yang disutradarai Andi Bachtiar Yusuf, memberikan warna baru dalam perfilman Indonesia. Kemarin (8/3) film bertema basket itu dirilis dan tayang di semua bioskop tanah air, termasuk di Kota Bogor.

Mata Dewa merupakan film drama basket pertama di Indonesia, yang menyajikan berbagai konflik para pemain basket.

Para pencinta olahraga basket pun merasa senang dengan adanya film yang bisa menggambarkan sedikit pengalaman mereka di lapangan basket.

Salah satu pengunjung Cinemaxx Lippo Plaza Keboen Raya, Dewi Mayang (31) mengatakan bahwa dirinya bersama suami sengaja meluangkan waktu setelah pulang kerja untuk menonton film Mata Dewa. Bukan tanpa alasan, alumni tim basket putri SMAN 2 Kota Bogor belasan tahun lalu itu, memang sengaja ingin menonton film tersebut sekalian mengenang masa SMA, saat dia mengikuti beberapa lomba basket tingkat kota.

“Kebetulan suami juga suka basket waktu muda. Jadi sama-sama pengen nonton. Seru aja, tiap ngomongin masa muda pasti ada cerita main basket ke suami. Jadi pas ada filmnya, ya, mau banget nonton,” ungkap salah satu pegawai Disdukcapil Kabupaten itu.

Film ini berkisah soal Dewa (Kenny Austin), yang tinggal di rumah susun bersama pamannya (Dodit Mulyanto). Dewa ingin membawa sekolahnya, SMA Wijaya menjadi juara Development Basketball League (DBL) untuk pertama kalinya. Namun, di tengah perjalanan mengejar impian tersebut, sebuah insiden terjadi dan menyebabkan Dewa kehilangan sebelah penglihatannya.

Film drama olahraga tersebut diakui sang produser, Aves, terinspirasi dari kisah nyata dalam Liga DBL yang mengusung konsep student athlete, yang dimulai sejak 2008 tersebut. Para pemain DBL terbaik pun setiap tahun akan dikirim ke Amerika Serikat untuk dilatih pemain NBA dan atlet kelas dunia. Film Mata Dewa berkisah tentang perjuangan riil atlet muda basket Indonesia untuk meraih mimpi tersebut.

Sang sutradara melibatkan sejumlah pemain DBL pengalaman. Di antaranya, Abram Nathan (DBL All Star 2015), Rivaldo Tandra Pangestio (DBL All Star 2012 dan 2013), dan Nuke Tri Saputra (shooting guard Pacific Caesar Surabaya dan DBL All Star 2012).(ran/c)