MILAN–RADAR BOGOR, Pelatih AC Milan, Gennaro Gattuso benar-benar kalah pengalaman dari Arsene Wenger. Buktinya, Milan dipaksa bertekuk lutut saat menghadapi Arsenal di leg pertama babak 16 besar Liga Europa, Jumat (9/3) dini hari tadi WIB.
Tampil di Stadion San Siro, Milan justru terlihat kebingungan. Hasil ini tentunya merusak catatan tidak terkalahkan yang sudah mereka bangun dalam 13 laga terakhir.
Milan sebenarnya tampil agregsif sejak awal pertandingan. Anehnya, tak ada tembakan mengarah ke gawang dari semua serangan yang mereka lancarkan ke lini pertahanan Arsenal.
Sebaliknya, tim tamu justru lebih pandai dalam memanfaatkan setiap peluang. Hingga akhirnya, Arsenal unggul lewat sepakan kaki kanan Henrikh Mkhitaryan. Gol terjadi pada menit 15.
Dari sisi kanan gawang, Mkhitaryan sukses menerima umpan pemberian Mesut Oezil. Bola yang ditendangnya sempat mengenai kaki Leonardo Bonucci sehingga mengecoh pergerakan kiper Milan, Gianluigi Donnarumma.
Setelah tertinggal, Milan coba meningkatkan alur serangannya. Namun koordinasi yang buruk membuat mereka gagal mengancam gawang Arsenal. Di laga ini, tim tamu terlihat bermain lebih tenang.
Strategi yang diterapkan Arsene Wenger terbukti ampuh. Sebab, mereka berhasil menambah keunggulan sesaat sebelum turun minum. Berawal dari skema serangan balik, Aaron Ramsey sukses menyarangkan si kulit bundar.
Sang pemain dapat meloloskan diri dari perangkap offside yang sudah dibuat pemain bertahan Milan. Di awal babak kedua, Arsenal nyaris melebarkan keunggulan jadi 3-0.
Danny Welbeck yang sudah berhadapan satu lawan satu dengan Donnarumma kesulitan mengontrol bola sehingga peluang emas itu terbuang dengan percuma. Sepanjang paruh kedua tak ada perubahan yang berarti.
Milan masih menguasai jalannya pertandingan, namun mereka tak bisa meneror gawang Arsenal. Hingga laga usai, skor 2-0 tidak mengalami perubahan. Keuntungan tentunya memihak kubu Meriam London karena leg kedua akan digelar di markas mereka pekan depan.
Gelandang AC Milan, Leonardo Bonucci menilai timnya tampil dengan rasa takut dan gelisah di babak pertama. “Sedikit takut dan gelisah di babak pertama,” ujar Bonucci kepada Sky Sport Italia seperti dilansir Football Italia.
“Leg kedua akan sulit untuk membalikkan keadaan, tapi apapun bisa terjadi di sepakbola. Kami tidak bisa lolos dengan gagal bertahan dan menyerang sebagai sebuah tim. Kami tidak bisa mendapatkan bentuk yang benar dan Arsenal bermain cepat untuk merentangkan kami,” terangnya.(pin/jp)
