25 radar bogor

Penambahan Tenaga Kesehatan Mendesak

Gioseffi Purnawarman Ketua IDI Kabupaten Bogor

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Bogor Gioseffi Purnawarman mendapat kesempatan pertama untuk bertanya tentang kesehatan. Dia menyoroti masalah sumber daya IDI yang begitu banyak tetapi tidak dimaksimalkan oleh pemerintah daerah. Padahal, IDI sebetulnya adalah rumah besar. Semua spesialis, semua ahli dan ketenagaan ada di situ.

“Saya tidak tahu kenapa orang-orang yang hebat, yang punya kapasitas dan kapabilitas di dalam keilmuan dan teknologi ini, tidak terjamah. Mungkin saya ingin suatu jawaban spesifik. Sebab, saya khawatir nanti perspektifnya hanya birokrat saja,”  begitu pertanyaan Gioseff kepada calon bupati nomor urut 2, Ade  Yasin.

Ade Yasin menjawab dengan lugas dan tegas. Menurut dia, kerja sama pemda dan  IDI selama ini sebetulnya sudah terjalin. Hanya saja, mungkin partisipasi yang belum begitu besar, dan kendalanya ada di rumah sakit. Sebab, pemerintah  kesulitan mendapatkan dokter spesialis,  karena mereka rata-rata sudah praktik sendiri di rumah sakit swasta maupun pribadi.

“Ini yang sulit, sebab standar waktunya juga  tidak sesuai. Pemda juga dibatasi dengan kuota dokter PNS. Sebab, kita pernah meminta untuk menambah kuota, tapi jatahnya tidak ditambah, tetap segitu lagi, disamakan dengan kota-kota lain. Padahal Kabupaten Bogor ini besar, butuh tenaga kesehatan yang banyak,” tegasnya.(cr1/d)