25 radar bogor

Menpan RB Minta LIPI Optimalkan Peneliti

KARYA LIPI: Plt Kepala LIPI Bambang Subiyanto menyerahkan sepeda kayu hasil penelitian LIPI kepada Menpan RB Asman Abnur di Aston Hotel and Convention Center, kemarin.
KARYA LIPI: Plt Kepala LIPI Bambang Subiyanto menyerahkan sepeda kayu hasil penelitian LIPI kepada Menpan RB Asman Abnur di Aston Hotel and Convention Center, kemarin.

BOGOR– Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Asman Abnur meminta Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengopti­malkan peran peneliti, karena LIPI terbagi atas ilmu kebumian, ilmu hayati, ilmu teknik, dan ilmu sosial dan kemanusiaan.

“Rumpun ilmu yang dimaksud didasarkan pada kebutuhan hasil penelitian kementerian. Sebagai contoh, untuk penelitian ilmu hayati digunakan kementerian yang menyeleng­garakan urusan pemerintahan di bidang pertanian, kelautan dan perikanan, lingkungan hidup dan kehutanan serta kesehatan,” bebernya dalam rapat kerja LIPI di Aston Hotel and Convention Center, Selasa (6/3).

Menurut Asman, saat ini perlu adanya penguatan daya saing bangsa. Misalnya melalui penguasaan dan pemanfaatan IPTEK, rekrutmen SDM penelitian dan pengembangan yang berkualitas, inovasi berkelanjutan, perbaikan tata laksana hasil litbang, dan pembangunan infrastruktur litbang. Karena itu, guna mendukung penguatan daya saing tersebut, LIPI perlu mengoptimalkan peran peneliti dari seluruh rumpun ilmu yang ada saat ini.

Menurut Asman, penguatan dalam bidang penelitian perlu dilakukan terutama dalam hal kelembagaan penelitian dan pengembangan. Hal yang perlu dilakukan adalah pemanfaatan hasil litbang digunakan sebagai evidence based policy khususnya dalam pengambilan putusan. Selain itu, pemanfaatan hasil litbang merupakan bagian integral bagi pembangunan sosial dan ekonomi termasuk untuk industri.

Dia menambahkan, litbang pada masing-masing kementerian atau lembaga diharapkan dapat sinergis dan terpadu sehingga hasil litbang yang diperoleh menjadi optimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan bisnis proses pada litbang. Selain itu, perlu inovasi litbang agar kualitas penelitian dan pengembangan diakui oleh berbagai negara.

“Penganeka­ragaman hasil litbang diperlukan sebagai upaya pengembangan penelitian dan pengem­bangan,” imbuh Asman.

Menurutnya, hal yang perlu dilakukan untuk penguatan dalam bidang penelitian ialah peningkatan kompetensi dan kapasitas sumber daya manusia di bidang litbang. Hal tersebut merupakan pengungkit utama (leverage) agar hasil litbang semakin optimal.

“Sehubungan dengan hal-hal tersebut, maka diperlukan penguatan peran LIPI sebagai research and development single agency agar peningkatan kualitas litbang dapat optimal,” ujarnya.

Ia juga meminta peran LIPI untuk memberikan rekomendasi sejumlah lembaga yang saat ini berserakan di bidang penelitian, agar diintegrasikan dan menjadikan LIPI sebagai sentral penelitian di bidang IPTEK.

“Saat ini beberapa kementerian memiliki balai-balai penelitian. Tapi, apa yang mereka lakukan untuk negara banyak yang tak jelas, menghabiskan anggaran saja. Makanya, ke depan saya minta peran LIPI untuk mere­komen­dasikan mana saja yang bisa diintegrasikan, sehingga bisa lebih memberikan manfaat besar buat negara, khususnya di dunia industri,” tutupnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Sesjen Kemenristek­dikti) Ainun Na’im mengung­kapkan, LIPI sebagai salah satu lembaga yang bertugas dalam pengembangan ilmu pengetahuan memiliki peran yang sangat penting. Melalui perkembangan dan penguasaan iptek, bisa meningkatkan inovasi yang berkontribusi pada perekonomian nasional.

Karena itu, Ainun berharap, dalam rapat kerja LIPI kali ini dapat dirumuskan strategi-strategi dalam menyelesaikan permasalahan bangsa, terutama dalam peningkatan daya saing bangsa. Di samping itu, juga dapat menjadi rujukan bagi lembaga lain yang memiliki tugas yang sama dalam pengembangan iptek untuk saling bersinergi.

Apalagi, menurut Ainun, secara keseluruhan dana penelitian cukup besar, mencapai 25–35 triliun, namun masih tersebar di banyak lembaga termasuk perguruan tinggi. Sehingga diharapkan, LIPI dan lembaga penelitian juga pengembangan lain di daerah termasuk perguruan tinggi dapat melakukan koordinasi dan strategi yang sinergis antarlembaga.

“Melalui strategi yang baik maka tidak akan terjadi overlap atau tumpang tindih dalam menjalankan program kerja,” kata Ainun.

Senada dengan Ainun, Plt Kepala LIPI Bambang Subiyanto mengatakan peran LIPI dalam meningkatkan daya saing bangsa sangat dibutuhkan.(ran)