BOGOR-RADAR BOGOR, Sebanyak 359 SMK di Kabupaten Bogor mengikuti simulasi terakhir ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jawa Barat, Asep Sudarsono menjelaskan, simulasi UNBK SMK tersebut dilakukan untuk mengetahui kesiapan sekolah.
Sehingga jika ada sekolah yang terkendala selama pelaksanaan simulasi UNBK, Asep menegaskan, pihaknya tidak akan memaksakan sekolah tersebut untuk menerapkan sistem ujian UNBK. Alternatifnya, ujian akan dilakukan secara tertulis.
“SMK yang ikut simulasi UNBK di Kabupaten Bogor ini sudah seratus persen, tapi untuk pelaksanaan UNBK-nya nanti belum dapat dipastikan seratus persen. Saya masih menunggu laporan dari sekolah-sekolah, apakah terkendala atau tidak,” ujarnya.
Meski demikian, jika kendala teknis justru terjadi di saat pelaksanaan UNBK nanti, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) sudah memberikan antisipasi dan solusi, terkait permasalahan tak terduga.
“Jadi, jika server down atau mati lampu, akan ada kelonggaran waktu bagi sekolah tersebut hingga kendala tersebut teratasi. Makanya, setiap sekolah sudah ada operatornya masing-masing yang bisa menangani hal tersebut,” bebernya.
Simulasi UNBK ini selanjutnya akan digelar serentak untuk SMA pada 9–10 Maret 2018. Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Bogor, Bambang Supriyadi mengatakan, tahun ini sebanyak 172 SMA di Kabupaten Bogor akan menjalani simulasi UNBK.
“Ada peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya 168 sekolah, karena masih ada sekolah di subrayon Jonggol yang belum mengikuti UNBK,” terangnya.(cr1/c)