25 radar bogor

Orang Tua Jadi Terapis Anak Sendiri

SEMINAR: Forum Persaudaraan Orang Tua Murid (FPOM) dari SIT Sholahuddin membantu orang tua untuk lebih siap menghadapi tantangan serta pengaruhnya terhadap anak-anak.
SEMINAR: Forum Persaudaraan Orang Tua Murid (FPOM) dari SIT Sholahuddin membantu orang tua untuk lebih siap menghadapi tantangan serta pengaruhnya terhadap anak-anak.

BOGORRADAR BOGOR, Perkembangan teknologi tidak dapat dihindari. Tiap aktivitas terutama di dunia pendidikan teknologi, termasuk internet, semakin tidak bisa dilepaskan.

Untuk itu, Forum Persaudaraan Orang Tua Murid (FPOM) dari SIT Sholahuddin membantu orang tua untuk lebih siap menghadapi tantangan serta pengaruhnya terhadap anak-anak.

Salah satunya dengan menggelar seminar sehari di Pajajaran Suite Hotel dan Resort Bogor Nirwana Residence, Sabtu (3/3). Ketua pelaksana, Sri Arini Rahayu mengatakan, seminar bertajuk mengenali dan mengatasi kecanduan anak pada internet, pornografi dan game online ini, untuk menambah pengetahuan orang tua dalam melihat serta memahami anak-anak ketika kecanduan tiga hal tersebut.

“Ini kegiatan rutin tahunan kami. Cuma, tema tahun ini menyesuaikan beberapa kejadian di masyarakat, umumnya karena pengaruh digital dan internet. Kami ingin orang tua bisa antisipasi, dan membentuk anak saleh dan mandiri,” terang Sri kepada Radar Bogor, di sela acara.

Sesuai tujuan seminar, dihadirkan dua narasumber yakni pakar parenting Elly Risman dan Diah Karim. Pada kesempatan itu, pembicara menyampaikan bagaimana cara orang tua mengasuh ketika anak kecanduan ketiga hal tersebut dan cara mengantisipasinya. Terpenting, disampaikan juga hal yang harus dilakukan serta bagaimana orang tua menjadi terapis bagi anak sendiri.

“Tidak hanya menjadi orang tua, tapi juga guru dan teman bagi anak dalam mengatasi kecanduan yang sedang dialami,” ujar Elly Risman.

Wakil ketua panitia Adisti Juniar menambahkan, akan lebih baik jika orang tua bisa jadi terapis anak. Apalagi, ketika anak lebih banyak menghabiskan waktunya dengan orang tua dan keluarga dibandingkan guru di sekolah.

“Kalau orang tua bisa jadi terapis anak, akan lebih baik,” tambah Adisti.(mer/c)