25 radar bogor

Ikut Andil Pengadaan Ambulans, Tidak Hanya Jualan

ANNIVERSARY: Ibu-ibu yang tergabung dalam komunitas Lemaks saat merayakan hari jadi pertama. OMER RITONGA / RADAR BOGOR  PASPOR ...Baca Hal 10 ONLINE: Contoh penolakan jadwal layanan paspor melalui WhatsApp (kiri) dan persetujuan karena kuota masih ada. LEMAKS FOR RADAR BOGOR FOTO : WULAN/RADAR BOGOR GRAFIS: ALFI/ RADAR BOGOR
ANNIVERSARY: Ibu-ibu yang tergabung dalam komunitas Lemaks saat merayakan hari jadi pertama.

Saat ini gawai dengan berbagai aplikasi chatting dijadikan media sosial yang bermanfaat dan menghasilkan sesuatu. Hal itu pula yang dilakukan orang tua murid Sekolah Alam Bogor, yang setahun lalu membuat wadah jualan produk sendiri maupun sebagai agen di aplikasi chatting bernama Lapak Emaks (Lemaks).

Memasarkan produk-produk lokal atau kerajinan sendiri memang men­ja­di salah satu kendala ibu-ibu, khusus­nya mereka yang memiliki produk sendiri. Berawal dari chatting masing-ma­sing personal yang memasarkan produk jualannya, tahun lalu diresmikan dan dibuat akun atau grup resmi yang mewadahi semua produk, dengan nama Lemaks.

Salah satu pengurus Lemaks, Phonny Frida Apriana mengungkapkan, grup ini bertujuan supaya para ibu khususnya orang tua murid di Sekolah Alam yang memiliki bisnis, bisa bertransaksi online dengan mudah dan tepercaya.

“Anggota kami ada 251 dan sebagian besar, sekitar 115 merupakan pedagang aktif,” katanya kepada Radar Bogor.

Tidak hanya konsen jual-menjual, Phonny mengaku, mereka pun menyisihkan sebagian hasil jual beli untuk wakaf tahun lalu, ikut andil dalam pengadaan ambulans Kampung Salam.

Kampung Salam merupakan sebutan untuk area Sekolah Alam serta beberapa kampung lain yang berada di lingkungan sekolah. Tepat pada 2 Maret kemarin, mereka melakukan syukuran milad ke-1 Lapak Emaks Salam.

Tidak hanya dipenuhi belasan stan serta bazar, kegiatan tersebut juga diisi dengan pemberian hadiah kejutan dari Yayasan Sekolah Alam, demo membuat cokelat isi, dan aneka kuis serta lomba lainnya.

Target ke depan, kata Phonny, selain bisa mengumpulkan dana wakaf lebih besar dari sebelumnya, yaitu di angka Rp15 juta, mereka juga berencana memiliki gerai offline atau toko untuk para anggota. Seperti marketplace atau website online yang sedang tren saat ini.(*/c)