25 radar bogor

Bima Arya Cerita Kisah dan Hikmah Selama Umrah Dari Bus Dilempar Batu hingga Diajak Keliling Kuncen Museum Kakbah

KEMBALI KAMPANYE: Calon petahana Bima Arya ditemani wakilnya Dedie A Rachim mulai bergerilya keliling Bogor. Bima juga sempat menceritakan perjalanan spiritualnya selama menjalani ibadah umrah.
KEMBALI KAMPANYE: Calon petahana Bima Arya ditemani wakilnya Dedie A Rachim mulai bergerilya keliling Bogor. Bima juga sempat menceritakan perjalanan spiritualnya selama menjalani ibadah umrah.

Bima mengaku banyak hikmah yang dipetik selama perjalanan ibadah sejak 17-26 Februari 2018. Salah satu hikmah yang dirasakan Bima, yakni lebih menerima segala keadaan dengan rasa syukur serta berdoa agar dijaga hatinya oleh Allah agar khusyuk beribadah.

”Allah perintahkan kepada umatnya untuk selalu bermuhasabah, mengevaluasi diri agar kita berpikir, apa yang kita perbuat selama ini. Hal tersebut dapat menjadi modal bagi kita untuk menghadapi kehidupan ke depan. Jadi, saya coba merangkaikan dari mulai keberangkatan hingga kepulangan umrah kemarin. Hikmah apa yang bisa didapat selama ibadah di sana?” ungkap Bima.

Ia menceritakan rentetan peristiwa yang muncul mulai dari persiapan keberangkatan rombongan di Masjid Raya Bogor dan perjalanan menuju bandara sebelum bertolak menuju Tanah Suci. Tidak pernah terbayangkan sedikit pun di KM 27 Tol Jagorawi mendadak bus oleng.

Bima bercerita saat itu dirinya berada di barisan paling depan bersama putra lelakinya, Kenatra Mahesa atau akrab disapa Ken. Tiba-tiba saja batu meluncur mengenai kaca di bagian bangku baris ketiga dari arah luar. Saat itu semua penumpang menjerit, kata dia, bus oleng kemudian melipir ke kiri untuk menepi. ”Yang ada di benak semuanya sama, ini serangan politik. Sampai ada jamaah di belakang bilang ke saya kalau ada orang mencurigakan di Masjid Raya mengikuti terus. Kami semua sudah suudzon, ada yang bilang ini pasti lawan politik dan macam-macam,” ujarnya.

Sopir bus pun berhenti, namun Bima meminta sang sopir terus memacu busnya sambil mencari titik aman lantaran gerombolan orang tidak dikenal masih ada di sekitar tempat tersebut. Sesampainya di rest area, Bima bersama rombongan kemudian melihat sekelompok suporter berbaju oranye yang belakangan diketahui Jakmania (suporter Persija).

”Artinya apa? Di dunia tidak mungkin ada yang kebetulan. Semua pasti sudah ada yang mengatur. Saya mencoba mengambil hikmah. Sebelum berangkat kami diingatkan untuk meluruskan niat, bersihkan hati. Umrah ini bukan umrah politik, kira-kira begitu. Umrah ini semata-mata untuk ibadah, mohon berkah dan rida dari Allah. Kita tidak ingin ibadah kita di down grade jadi sebatas suara di pilkada. Tidak seperti itu,” ucapnya.

Bima juga bercerita mengenai berbagai kemudahan yang ia dapatkan selama menjalani proses umrah. Di sana, ia banyak bertemu dengan warga Kota Bogor. Salah satunya, ia menyebut ada seorang warga Empang, Kecamatan Bogor Selatan, yang mengajak dia ke berbagai tempat yang tidak semua orang bisa memasuki ruangan tersebut.

”Dia mengantarkan kami ke mana-mana di sana. Di antar ke satu bagian di Masjid Nabawi, di dalam itu ada perpustakaan yang menyimpan berbagai koleksi buku dan Alquran kuno. Orang Indonesia jarang yang bisa masuk ke situ, terakhir Anies Baswedan yang masuk ke situ,” ucapnya.

Orang Empang ini pula, sambung Bima, yang kemudian mengantarkan rombongannya ketika di Makkah masuk ke museum yang belum dibuka untuk umum.(ded/c)