25 radar bogor

Bima Maafkan Pelaku Pelempar Bus Rombongan Umrah

DIALOG: Calon petahana Bima Arya didampingi sang istri, Yane Ardian, mengunjungi pelaku pelempar bus rombongan umrah yang ditumpanginya di Polsek Citeureup, Kabupaten Bogor, kemarin (27/2). Bima mengaku sudah memaafkan mereka.
DIALOG: Calon petahana Bima Arya didampingi sang istri, Yane Ardian, mengunjungi pelaku pelempar bus rombongan umrah yang ditumpanginya di Polsek Citeureup, Kabupaten Bogor, kemarin (27/2). Bima mengaku sudah memaafkan mereka.

BOGOR–RADAR BOGOR,Calon petahana Bima Arya menengok para pelaku pelemparan bus rombongan umrah yang ditahan di Polsek Citeureup, Kabupaten Bogor, kemarin (27/2). Sebelumnya, Bima dan puluhan jamaah lainnya menjadi korban salah sasaran salah satu suporter sepak bola yang bersebrangan di KM 27 Tol Jagorawi, Sabtu (17/2) lalu.

Bersama sang istri, Yane Ardian, Bima tiba di Mapolsek Citeureup sekitar pukul 16.25 WIB. Kedatangannya diterima langsung Kapolsek Citeureup Komisaris Polisi Darwan. Mereka langsung menuju kamar tahanan yang menampung kelima pelaku yakni AE (26), AO (25), SA (25), YS (29) dan ESF (23).

Para pelaku yang sudah ditahan sekitar 10 hari itu tampak hanya bisa tertunduk lesu dan meminta maaf kepada Bima dan jamaah rombongan umrah lainnya karena menjadi korban kebrutalan oknum suporter.

”Kami menyesal, minta maaf. Kemarin kami balas dendam karena waktu itu pun pernah diserang. Kami berjanji tidak akan mengulanginya lagi,” ujar YS di balik jeruji besi kepada Bima.

Mendengar itu, Bima menyatakan bahwa dirinya berserta seluruh jamaah korban lainnya sudah memaafkan para pelaku.

”Sewaktu masih di Mekkah kami banyak dihubungi mungkin oleh keluarga mereka. Minta untuk diperhatikan. Saya sampaikan, pas saya pulang nanti saya akan menjenguk sekaligus ingin tahu juga sebetulnya ada apa waktu itu. Tadi malam saya mendarat, kami sempatkan ke sini. Seperti dugaan kami sebelumnya, memang kami disangka Jakmania oleh mereka,” ungkapnya.

Dia menambahkan, para pelaku mengaku baru sekali berbuat demikian karena ingin balas dendam diperlakukan serupa saat melintas wilayah lain. ”Mau alasannya apapun, perbuatan seperti itu tidak dibenarkan dan bisa membahayakan orang lain. Mereka menyesal.

Mereka tahu itu salah. Ini bukan tentang Bima Arya, bukan tentang keluarga, bukan tentang orang per orang. Ini untuk ketertiban umum dan penegakan hukum,” jelasnya.

Mengenai proses hukum, kata Bima, akan diserahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum sesuai aturan berlaku. ”Ini kewenangannya kepolisian. Saya serahkan semuanya ke pihak kepolisian. Tentunya kepolisian punya prosedur hukum yang harus dijalani. Kita hormati hukum, kita tegakkan hukum. Kalau soal maaf, kami sudah memaafkan,” katanya.

Dia berharap, peristiwa tersebut bisa menjadi pembelajaran bagi seluruh insan suporter sepak bola di Tanah Air.

”Mudah-mudahan ini menjadi pelajaran untuk semua suporter apa pun. Kalau bola ya bola. Olahraga ya olahraga. Harus menyehatkan, membanggakan dan mempersatukan serta jangan anarki,” tukasnya.

Sementara itu, Kapolsek Citeureup Kompol Darwan menyatakan, proses hukum terhadap perlaku tetap berjalan sesuai aturan yang berlaku. Sehingga, pihaknya akan menilai sejauh mana perubahan sikap pelaku selama menjalani penahanan, mengingat pihak keluarga dan rekan-rekan meminta penahanannya ditangguhkan.

”Kami akan meng-assement dan menilai sejauh mana perubahan sikap dan lain-lain. Walaupun ada perdamaian diantara terlapor dan pelapor, tapi kami harus lihat dulu perubahan para pelaku ini seperti apa. Karena memang kasus ini bukan delik aduan,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Ketua Viking Bogor Tepi Barat, Fauzan mengaku berterima kasih atas sifat kerendah hati Bima Arya terhadap para pelaku dan keluarganya.

”Pertama, kami atas nama Viking Bogor Tepi Barat meminta maaf atas ulah oknum anggota kami. Kedua, kami merasa senang dan bahagia karena Kang Bima sangat bijaksana dan rendah hati dalam menyikapi ini,” ungkap Fauzan di Polsek Citeureup.(ded/*)