CISARUA–RADAR BOGOR, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebersihan Wilayah II Ciawi mencatat, setiap harinya, tiga kilogram sampah dihasilkan dari satu rumah di kawasan Puncak, Kecamatan Cisarua. Jika dikalkulasikan, bisa dibayangkan, berapa ton dalam satu hari sampah yang harus diangkut dari kawasan wisata tersebut?
Kepala UPT Kebersihan Wilayah II Ciawi Sopian Haerudin mengatakan, sampah yang dihasilkan bukan hanya dari rumah warga setempat. Namun juga dari para pengunjung dan wisatawan yang datang ke kawasan wisata Puncak. ”Untuk itu, perlu penanganan serius agar sampah bisa dikelola dengan baik dan bisa dimanfaatkan,” beber Sopian.
Ia juga mengatakan, sampah daerah wisata memang akan jauh lebih banyak dibanding dengan daerah padat penduduk. Alasannya, penghasil sampah bukan hanya masyarakat sekitar, tapi juga pengunjung.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Pandji Ksyatriandi mengimbau agar setiap desa -lewat badan usaha milik desa (Bumdes) masing-masing wilayah- bisa memberdayakan sampah untuk diolah menjadi sesuatu yang bernilai.
”Desa harusnya bisa mengelola sampah menjadi sesuatu yang berharga. Di samping bisa menjadi pemasukan, juga bisa menjaga lingkungan,” tegasnya.
Pandji mengatakan, jika hal tersebut berjalan maka program Kabupaten Bogor bebas sampah pada 2020 akan terwujud.(dka/c)