25 radar bogor

Alami Deja Vu

REUTERS PANAS: Pemain Shakhtar Donetsk, Taras Stepanenko, berduel dengan pemain AS Roma Cengiz Under.

RADAR BOGOR – Di pertandingan lain, AS Roma mengalami deja vu saat bertandang ke Oblasny Sport Komplex Metalist, markas Shakhtar Donetsk, pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Kamis (22/2) dini hari WIB.

Di laga itu, Roma dipaksa takluk 1-2 meski lebih dahulu unggul. AS Roma memang tampil impresif dengan memberikan ancaman ke gawang Shakhtar saat pertandingan baru dimulai. Dua peluang didapat melalui Aleksandar Kolarov dan Edin Dzeko, namun belum berujung gol.

Mereka akhirnya berhasil mengubah skor menjadi 1-0 hanya empat menit jelang babak pertama berakhir. Tembakan kaki kiri Cengiz Under setelah menerima umpan Dzeko membobol gawang Andriy Pyatov.

Under, yang kini berumur 20 tahun dan 222 hari, menjadi pemain termuda kedua Roma yang mencetak gol di Liga Champions setelah Antonio Cassano pada umur 20 tahun dan 82 hari. Bahkan, dia menjadi pemain termuda Turki yang melakukannya.

Gol Under sekaligus membuat Roma unggul 1-0 saat jeda. Selepas turun minum, Shakhtar berhasil menyamakan skor menjadi 1-1 pada menit ke-52.

Bola hasil tembakan Facundo Ferreyra dari dalam kotak penalti tidak bisa dicegah kiper Roma, Allison Becker. Setelah gol itu, tuan rumah semakin mendominasi permainan.

Beberapa peluang didapat hingga akhirnya Fred membawa Shakhtar unggul usai bola tendangan bebasnya bersarang ke pojok kanan gawang Alisson. Gol Fred memastikan Shakhtar menang 2-1 atas Roma.

Bagi Roma, hasil ini bak deja vu. Pasalnya, terakhir kali mereka kalah di Liga Champions, saat unggul lebih dahulu, adalah dari Shakhtar, pada Februari 2011.

Hasil ini juga menambah panjang tren minor Roma atas Shakhtar dengan 4 kekalahan dan hanya sekali menang dari 5 pertemuan di Liga Champions. Usai pertandingan, pelatih Shaktar, Paulo Fonseca, senang dengan kemenangan timnya.

Menurutnya, timnya bermain sangat baik sejak awal pertandingan. Tidak sedikit peluang yang diciptkan pemain.

“Namun tidak memiliki pemain untuk menyodok bola masuk.,” katany seperti dikutip dari BBC. Sementara, pelatih AS Roma, Eusebio Di Francesco, kecewa dengan hasil ini. Ia mengakui timnya tidak memiliki kemampuan yang bertahan.(jpg/dkw)