25 radar bogor

Si Kecil Bisa Frustrasi

ilustrasi

ANAK usia SD berada pada masa adaptasi. Sebab, anak-anak akan mengalami peralihan dari masa bermain ke masa yang menuntut tanggung jawab. Proses itu tentu berlangsung secara perlahan.

Psikolog Nuri Fauziah SPsi MPsi mencontohkan, pada kelas I–III SD, jam sekolah masih singkat. ”Nah, di kelas besar, biasanya jam sekolah lebih panjang. Beban akademis mulai ada karena pelajaran makin sulit,” ujar owner Triple C Daycare itu.

Dia menuturkan, orang tua wajib membimbing anak dalam menghadapi hal tersebut. Ayah dan ibu, lanjut dia, menanamkan konsep belajar yang menyenangkan. ”Anak jangan hanya dituntut nilai bagus. Orang tua perlu mendampingi dan memotivasi biar si kecil tidak frustrasi,” tegasnya.

Psikolog lulusan Universitas Airlangga tersebut menambahkan, kognitif bukan satu-satunya aspek yang harus diperhatikan. Psikologi anak tak bisa diabaikan. Terlebih di usia SD. Mereka akan bertemu banyak teman sebaya, adik, maupun kakak kelas dari beragam latar belakang. Yang paling dikhawatirkan orang tua, tentu munculnya perundungan (bullying).

Nuri menjelaskan, setiap anak dilahirkan dengan naluri dan insting untuk bertahan hidup. Hal itu mulai terlihat ketika si kecil berusia 9–10 bulan. ”Mereka sudah tahu, siapa yang lebih lemah atau kuat dari dirinya,” ucapnya.

Nuri menceritakan, di tempat penitipan anak miliknya, ada bayi berusia sekitar 18 bulan yang terlihat dominan. Badannya lebih besar. ”Karena merasa kuat, dia biasanya datang ke teman yang lebih kecil. Lalu merebut mainan atau tiba-tiba memukul,” ucapnya.

Peran orang tua dalam memberikan contoh dan peraturan pun perlu ditegaskan. Begitu masuk TK, menurut Nuri, anak idealnya mulai dikenalkan tentang pertemanan.

Ayah dan ibu pun mesti lebih sering berkon­sultasi langsung dengan guru. Sebab, tak jarang, perilaku anak di rumah dan di sekolah berbeda jauh. ”Di sekolah kan banyak temannya, sedangkan di rumah kadang-kadang dia tidak ada lawan,” imbuh psikolog 32 tahun itu.(fam/c25/nda)