25 radar bogor

Terpaksa Lewat Sungai untuk Sekolah

Rani Radar Bogor BERTARUH NYAWA: Pelajar SDN Kampung Tengah terpaksa melewati aliran Sungai Puraseda menuju rumah mereka usai kegiatan belajar mengajar (KBM), kemarin.

LEUWILIANG–RADAR BOGOR, Warga Kampung Tengah RT 02/03, Desa Puraseda, Kecamatan Leuwiliang, yang terkena banjir bandang, Senin (5/2) lalu, mengundang perhatian DPD Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Kabupaten Bogor.

Para relawan sosial itu pun mendengarkan aspirasi dari perwakilan warga yang terkena musibah bencana alam tersebut.

Dewan Pakar DPD JPKP Kabupaten Bogor Adi Prabowo mengatakan, Kampung Tengah terkena bencana alam seba­nyak tujuh kali dan kini terisolasi. Namun, sampai saat ini, belum ada bantuan apa pun dari Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bogor.

”Kami akan mengawal dan memohon kepada bupati Bogor (Nurhayanti), gubernur Jawa Barat (Ahmad Heryawan) dan Presiden Joko Widodo agar memberikan perhatian khusus kepada desa yang sudah berumur 200 tahun dan dihuni 44 kepala keluarga (KK) ini,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin (20/2).

Ia menambahkan, sudah setahun ini jembatan penghubung Kampung Tengah dengan kampung tetangga juga hanyut terbawah banjir dan membuat aktivitas warga terhambat.

”Akibatnya, orang tua harus menerabas melawan arus yang deras sambil menggendong anak mereka menuju sekolahan di kampung sebelah. Bahkan, empat ruang kelas SDN Kampung Tengah hanyut dan tersapu banjir bandang Oktober tahun lalu,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua RT 02 Makmun meminta agar pemerintah secepatnya membuat jembatan penghubung. Kemudian, membangun kembali SDN Kampung Tengah yang rusak. ”Jadi, warga kami tidak perlu nyeberang lewat kali sambil gendong anak mereka lagi kalau mau ke sekolah,” tukasnya.(ran/c)