25 radar bogor

Ikrarkan Kampanye Damai

DEKLARASI DAMAI: Deklarasi damai diikuti semua pasangan calon walikota-wakil walikota Bogor di Pilwalkot 2018 (Wulan/Radar Bogor)
DEKLARASI DAMAI: Deklarasi damai diikuti semua pasangan calon walikota-wakil walikota Bogor di Pilwalkot 2018 (Wulan/Radar Bogor)

BOGOR–RADAR BOGOR,Empat pasangan calon wali kota (cawalkot) dan wakil wali kota Bogor berkomitmen akan menyelenggarakan Pilkada Bogor yang damai dan sejuk. Sebagai bentuk komitmen itu, mereka mengucapkan janji dan menandatangani prasasti deklarasi damai dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor.

Penandatanganan itu dilakukan dalam acara deklarasi damai di gedung indoor GOR Padjajaran, Jalan Pemuda, Kota Bogor, kemarin (18/2).

Pasangan nomor urut satu, Achmad Ru’yat-Zaenul Mutaqin mengawali penandatanganan deklarasi itu. Kemudian disusul peserta nomor urut dua, tiga dan empat. Yakni

Edgar Suratman-Sefwelly Ginanjar Djoyodinigrat, Bima Arya-Dedie A Rachim (diwakili Dedie), serta Dadang Danubrata-Sugeng Teguh Santoso. Selain calon wali kota
dan wakil wali kota, penandatanganan prasasti damai itu juga dilakukan oleh masing-masing tim pemenangan.

Ketua KPU Kota Bogor Undang Suryatna mengatakan, deklarasi bertujuan untuk mendorong terciptanya pilkada yang damai di Kota Bogor. Hal ini sesuai dengan arahan KPU Republik Indonesia untuk mendorong pilkada serentak yang damai.

Undang menyebutkan, tahapan Pilwalkot Bogor sejak 15 Februari telah memasuki masa kampanye dan akan berlangsung hingga 23 Juni nanti. Dia berharap, dengan deklarasi kampanye damai ini Pilkada Kota Bogor benar-benar berjalan damai. ”Kampanye adalah kegiatan paslon untuk mengenalkan visi dan misinya. Masing-masing paslon saat kampanye harus menggunakan cara yang santun dan damai, tidak money politic dan tidak menyerang golongan lain,” katanya.

Dalam deklarasi ini, secara bersama-sama, keempat paslon mengucapkan janji untuk menjaga keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Paslon juga siap melaksanakan kampanye pemilihan tahun 2018 yang damai, demokratis, dan mengedukasi. Serta siap melaksanakan kampanye tanpa SARA, hoax dan politik uang serta tunduk dan patuh pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sementara itu, usai deklarasi, keempat paslon melakukan karnaval damai dengan berkeliling ke sejumlah titik di Kota Bogor. Dimulai dari GOR Pajajaran-Jalan Ciwaringin-Jalan Semeru-Jalan KH Abdullah bin Nuh-Jalan Baru Soleh Iskandar-Jalan Pajajaran-Jalan Ahmad Yani dan titik terakhir kembali ke Jalan Pemuda.

Kepada wartawan, calon wali kota Bogor nomor 1, Achmad Ru’yat mengapresiasi partisipasi masyarakat yang terlibat dalam kampanye damai. ”Kami mengajak kepada seluruh masyarakat Kota Bogor untuk menyukseskan Pilwalkot Bogor dengan aman, damai, nyaman, santun serta bermartabat. Mari ciptakan Pilwalkot Bogor untuk menghasilkan kepemimpinan yang amanah,” kata Ru’yat.

Senada, diungkapkan calon wali kota Bogor nomor 2 Edgar Suratman. Dia mendukung tidak adanya politik uang dalam Pilkada 2018. Hal itu, kata dia, bisa dilakukan dengan cara Ngabogor.

”Dengan Ngabogor tidak mungkin ada negara di luar NKRI, dengan Ngabogor juga semua yang dilakukan sesuai aturan,” bebernya.

Sementara itu, calon wakil wali kota Bogor Dedie A Rachim menilai, proses perjalanan pilkada masih panjang. Untuk itu, pria yang mendampingi Bima Arya dalam

Pilwalkot Bogor 2018 ini meminta semua pihak menjaga kondusivitas seperti cerminan warga Kota Bogor selama ini. ”Yakni Kota Bogor yang guyub, ramah dan menghormati kebinekaan,” ucap paslon nomor 3 tersebut.

Setali tiga uang, calon wali kota Bogor nomor 4, Dadang Iskandar Danubrata juga menolak politik SARA, hoax dan politik uang di Pilwalkot Bogor 2018.

”Masyarakat membutuhkan pemimpin yang memikirkan rakyatnya, bukan memikirkan diri sendiri. Saya sangat mendukung deklarasi damai, kita ingin bersih kotanya dan bersih orangnya,” tukasnya. (ded/c)