25 radar bogor

Ade-Iwan Serap Aspirasi Warga, Fokus Pembangunan Infrastruktur

Sofyansyah/Radar Bogor RAMAH: Pasangan calon bupati dan wakil bupati Bogor Ade Yasin-Iwan Setiawan menyapa warga Jonggol, Kamis (15/2).
Sofyansyah/Radar Bogor
RAMAH: Pasangan calon bupati dan wakil bupati Bogor Ade Yasin-Iwan Setiawan menyapa warga Jonggol, Kamis (15/2).

JONGGOL–RADAR BOGOR,Wilayah Jonggol dan Klapanunggal menjadi lokasi pertama kampanye pa­sangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Bogor 2018-2023, Ade Yasin-Iwan Setiawan, Kamis (15/2). Setelah mengun­jungi dan menyapa langsung masyarakat di sana, pasangan nomor urut 2 ini menyadari banyak hal yang perlu dibenahi di wilayah timur Kabupaten Bogor tersebut. Salah satunya pasar hewan.

Menurut Ade, saat ini kondisi pasar hewan di Jonggol kurang layak. Setelah mendapatkan beberapa keluhan, masukan, dan harapan masyara­kat, dirinya bahkan berencana membangun pasar hewan yang lebih layak.

”Mas­yarakat ingin pemimpin yang bisa menyejah­terakan dan mengerti kondisinya. Termasuk infrastruktur yang bagus,” ujarnya kepada Radar Bogor usai kampanye.

Dia juga merasa bersyukur saat ini telah dibangun PD Pasar Tohaga yang bisa mewadahi mas­yarakat dalam urusan pernia­gaan. Sehingga, dari hal itu, bisa menghadirkan hubu­ngan yang baik antara penjual dan pembeli. ”Karena yang dijual juga lebih kepada hasil komo­diti daerah,” tuturnya.

Calon wakil bupati Bogor Iwan Setiawan menam­bah­kan, pe­milihan lokasi tersebut berdasar­kan kajian dan masukan dari tim peme­nangan. Terlebih, lum­bung suara pasangan Ade Yasin-Iwan Setiawan di wilayah timur sangat luar biasa.

”Karena untuk permu­l­aan itu harus bagus. Ternyata benar, res­ponsnya luar biasa, baik dari mas­yarakat, tokoh hingga komu­nitas,” ungkap dia.

Berdasarkan masukan mas­yarakat, pasangan nomor urut 2 ini akan memfokuskan pada infrastruktur yang dirasa masih kurang baik. Sehingga perlu kajian yang baik untuk menye­lesaikan permasalahan tersebut.

”Banyak usulan-usulan yang memang perlu kami fokuskan dalam membangun, seperti pasar hewan serta infrastruktur jalan-jalan desa,” bebernya.

Namun ini semua, kata dia, tidak mungkin hanya menggu­nakan dana APBD. Tetapi juga bisa menggunakan anggaran desa. ”Karena itu, kami akan mengkaji agar bantuan keuangan bisa lebih besar. Karena semua di sini rata-rata infrastrukturnya memang kurang perhatian,” pungkasnya. (rp2/c)