CITEUREUP–RADAR BOGOR,Unit Pelayanan Teknis (UPT) Jalan dan Jembatan wilayah Cileungsi menurunkan satu unit alat berat beko untuk membenahi longsoran di Kampung Leuwibilik RT 05/06, Desa Tajur, Kecamatan Citeureup, kemarin (13/2). Selain itu, dua unit dump trcuk juga diturunkan untuk mempercepat proses evakuasi.
Kepala UPT Jalan dan Jembatan wilayah Cileungsi Bondan Triatna mengatakan, sebelumnya pihaknya telah melakukan survei ke lokasi kejadian. Karena keadaan cukup parah hingga menutup jalur akses Citeureup-Sukamakmur, maka dibutuhkan alat berat. “Kami turunkan semalam pukul 00.00 dan mulai dikerjakan tadi sekitar pukul 09.00,” ujarnya kepada Radar Bogor.
Sebelum alat berat diturunkan, lanjutnya, warga bersama Muspika Citeureup dan pemerintah Desa Tajur telah bergotong royong agar jalan dapat dilintasi. Namun, karena khawatir terjadi longsor susulan maka diperlukan pembenahan. Sebab, menurut pengamatannya, di bagian atas tebing telah terjadi retakan tanah.
“Kemungkinan longsor bisa saja terjadi lagi karena ada keretakan di bagian atas, hanya saja tidak dalam waktu dekat,” katanya.
Saat ini jalur sudah bisa dilalui kembali oleh kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil, tanpa harus bergantian. Namun, warga tetap harus waspada saat melintasi lokasi bekas terjadinya longsor.
“Solusinya memang harus dibuatkan TPT. Tapi rupanya, tanah itu milik yayasan. Jadi, nanti diserahkan kepada pemerintah desa untuk jalan terbaiknya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Tajur Aja Sukarja mengaku telah mengirimkan proposal kepada pemerintah daerah melalui BPBD bahwa perlu dibuatkan drainase dan TPT di bekas lokasi longsoran. Sebab, drainase yang ada saat ini belum permanen.
“Kalau sudah ada itu (drainase) insyaallah tidak ada pergerakan tanah yang menyebabkan longsor,” pungkasnya.(rp2/c)