25 radar bogor

Akses Citeureup-Sukamakmur Tersendat Longsor

Foto: galuh/radar bogor HATI-HATI: Sebuah mobil melintas dengan hati-hati di jalur bekas longsoran di Kampung Leuwibilik RT 05/06, kemarin.
Foto: galuh/radar bogor
HATI-HATI: Sebuah mobil melintas dengan hati-hati di jalur bekas longsoran di Kampung Leuwibilik RT 05/06, kemarin.

CITEUREUP–RADAR BOGOR, Bencana longsor kembali terjadi di wilayah Kabupaten Bogor. Kali ini di Kampung Leuwibilik RT 05/06, Desa Tajur, Kecamatan Citeureup, Sabtu (10/2) malam. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Kapolsek Citeureup Kompol Darwan Hasan mengatakan, longsor terjadi sekitar pukul 21.00 WIB. Akibatnya, akses jalan Citeureup-Sukamakmur sempat lumpuh akibat material tanah yang menutupi jalan.

“Muspika sudah melakukan pembersihan secara bergotong royong dengan masyarakat sekitar usai kejadian,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin (9/2).

Saat ini, lanjutnya, akses sudah bisa kembali dilalui oleh pengguna jalan, baik pengen­dara roda dua maupun empat. Namun harus secara bergantian. Meski demikian, dirinya meminta warga tetap berhati-hati saat melintas.

Karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan jika wilayah tersebut kembali diguyur hujan. “Saya juga sudah meminta kepada camat agar menurunkan alat berat untuk pembersihan lanjutan,” tuturnya.

Sementara itu, Kasi Program Desa Tajur Revalino Dalizar mengungkapkan, tebing yang mengalami longsor memiliki tinggi sekitar 10 meter dengan lebar 25 meter.

Sejak malam hari gotong royong dilakukan secara manual. Namun, UPT Jalan dan Jembatan telah melihat lokasi kejadian untuk meng­upayakan agar alat berat bisa didatangkan.

“Pak Camat sudah langsung melaporkan kejadian ke pihak dinas, rencana besok pihak pemerintahan Desa Tajur mau buat laporan resmi,” katanya.

Selain Kampung Leuwibilik, lanjutnya, Kampung Bolang juga merupakan wilayah rawan longsor. Karena itu, kepala desa telah mengimbau warga melalui pengajian rutin bulanan.

Revalino juga menambahkan, karena informasi peristiwa longsor cepat menyebar, membuat arus lalu lintas tidak terlalu padat. Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan pemerintah desa di wilayah Kecamatan Sukamakmur.

“Arah Sukamakmur ke Citeu­­reup bisa melintasi Jong­gol, begitu juga sebalik­nya, karena kendaraan yang ingin melintas melalui lokasi keja­dian masih perlu bergan­tian,” pungkasnya.(rp2/c)