BOGOR-Banyaknya bencana alam di Bogor, menjadi perhatian serius Menteri Sosial Idrus Marham. Ia bahkan menginstruksikan menambah kampung siaga bencana (KSB). Hal itu ia ungkapkan ketika menyerahkan santunan bagi korban longsor di Kecamatan Cijeruk dan Cisarua, kemarin (10/2).
Kementerian Sosial (Kemensos) sendiri telah membentuk tiga KSB di Kabupaten Bogor, yakni di Kecamatan Babakan Madang, Cisarua, dan Gunung Putri. ”Jumlah ini sangat kurang jika melihat luasnya wilayah dan potensi bencana di Bogor,” ujar Idrus.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat, terdapat 23 kecamatan yang masuk kawasan rawan bencana.
Berdasarkan Indeks Rawan Bencana Indonesia dari BNPB, Kabupaten Bogor termasuk peringkat ke-5 nasional yang rawan bencana, karena 23 kecamatannya termasuk kawasan rawan bencana.
”Minimal setiap kecamatan dibentuk KSB. Ini penting karena yang tahu persis kondisi geografis adalah masyarakat setempat,” tutur Idrus saat mengunjungi lokasi bencana tanah longsor di Kampung Maseng, Desa Warung Menteng, Kecamatan Cijeruk.
Kemensos juga telah memberikan bantuan kendaraan penanggulangan bencana ke Provinsi Jawa Barat sebanyak 92 unit. ”Kendaraan itu disebar ke seluruh kabupaten dan kota. Khusus Kabupaten Bogor, mendapatkan empat unit,” ungkap mensos.
Selain itu, lanjutnya, juga ada 1.418 anggota Tagana (Taruna Siaga Bencana) yang berada sampai kelurahan. Sehingga jika terjadi bencana, paling lambat satu jam Tagana sudah berada di lokasi. Untuk Kabupaten Bogor sudah memiliki 146 personel Tagana.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Harry Hikmat menambahkan, pembentukan KSB ini merupakan upaya Kemensos memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana.
Menurutnya, pemanfaatan sumber daya alam dan manusia yang ada di lingkungan setempat sangat efektif mencegah kerugian lebih besar saat bencana terjadi.
Ditambahkan, kesadaran tanggap darurat bencana harus dimiliki setiap anggota masyarakat, bukan hanya relawan. ”Pembentukan KSB ini dimulai dari proses sosialisasi dan selanjutnya bimbingan teknis. Kekuatan KSB ada pada Tagana,” imbuhnya.
Selain itu, dalam kunjungan kerjanya, mensos juga memberikan santunan di lokasi pertama kepada ahli waris lima jiwa senilai Rp75 juta serta santunan luka lima jiwa senilai Rp10 juta.
Sementara itu, di lokasi kedua juga akan dilakukan penyerahan santunan di kantor Kecamatan Cisarua pada ahli waris satu jiwa senilai Rp15 juta dan santunan luka empat jiwa senilai Rp8 juta.
Sementara itu, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Doni Monardo meninjau lokasi bencana longsor di daerah Puncak dan Cijeruk yang memutuskan akses rel KAI jurusan Bogor-Sukabumi.
Pada kunjungan itu pula Pangdam memberikan sumbangan berupa 50 kg biji pohon mani’i. ”Ini dilakukan dalam rangka memperbaiki infrastruktur alam agar kejadian bencana longsor tidak terulang,” ujarnya.
Danrem 061/Sk Kolonel Inf M Hasan pun mendampingi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meninjau bencana alam tanah longsor di Desa Cisarua.
Panglima menyampaikan, perlu adanya penanaman pohon di daerah tersebut untuk mencegah dan meminimalisir terjadinya tanah longsor. Sejalan dengan itu, pihaknya akan melakukan upaya penanaman biji pohon mani’i yang sudah disiapkan sebanyak 50.000 kg.(*/dka)