25 radar bogor

Vaksin Jenis DT Belum Ada

CEGAH: Perawat di RS Mitra Keluarga Cibubur saat memegangi seorang anak yang akan divaksin.
CEGAH: Perawat di RS Mitra Keluarga Cibubur saat memegangi seorang anak yang akan divaksin.

BOGOR–Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor siap mendistribusikan vaksin difteri ke 101 puskesmas. Untuk tahap pertama, 30 ribu vaksin jenis Td telah sampai di Dinkes Kabupaten Bogor, kemarin (30/1). Besok (hari ini, red), 30 ribu vaksin Td lainnya akan sampai, disusul 41 ribu vaksin Pentabio.

Kepala Seksi Surveilans Dinkes Kabupaten Bogor, Adang Mulyana menjelaskan, 101 puskesmas akan mengambil vaksin ke Dinkes sebagai bagian pelaksanaan Outbreak Response Immunization (ORI) Difteri.

“Untuk putaran pertama, tapi secukupnya vaksin. Kami sudah buat alokasi per puskesmas, karena setiap puskesmas kebutuhannya berbeda-beda. Mereka (puskesmas), ada yang mulai vaksin tanggal 1 atau 5 Februari. Estimasi selama dua minggu ORI ini selesai, dan nanti akan ada lagi, secara bertahap untuk putaran kedua,” jelas Adang.

Adang memaparkan, total 60 ribu vaksin jenis Td diperun­tuk­kan anak-anak usia 7–19 ta­hun. Sementara, vaksin Pentabio dengan total 41 ribu, bagi anak usia 1–5 tahun. “Sasaran usia 5–7 tahun, menggunakan vaksin jenis DT, nah ini yang belum ada,” paparnya.

Menurut Adang, setiap puskesmas memiliki jadwal masing-masing untuk pelaksanaan ORI, apakah terlebih dahulu dilakukan di sekolah atau komunitas. Dengan sasaran ORI hampir 2 juta lebih, Adang mengatakan, cakupan Kabupaten Bogor bebas difteri 95 persen.

“Kalau peluang kasus kan selalu ada saja, di atas 19 tahun bisa terkena karena kasus ini tidak mengenal umur. Untuk suspect kan selalu ada saja laporan, tapi yang positif masih tetap 3. Memang ada penelitian Litbang yang belum keluar, dan masih kami tunggu, sementara masih aman,” tuturnya.

Adang menambahkan, bagi yang berusia di atas 19 tahun karena tidak menjadi sasaran ORI, disarankan untuk mela­kukan imunisasi difteri secara mandiri ke rumah sakit.

“Kalau mandiri itu ter­gantung rumah sakitnya, me­nyediakan vaksin atau tidak dengan harga yang bera­gam,” tandasnya. (wil)