25 radar bogor

Penderita Kanker Diberi Pendampingan

Nelvi\Radar Bogor KUNJUNGAN: Wali Kota Bogor Bima Arya saat mengunjungi Deskia Rahayu Putri, siswa SD yang kakinya diamputasi.
Nelvi\Radar Bogor
KUNJUNGAN: Wali Kota Bogor Bima Arya saat mengunjungi Deskia Rahayu Putri, siswa SD yang kakinya diamputasi.

BOGOR–Jumlah penderita kanker payudara menjadi yang tertinggi di Kota Hujan. Selain faktor genetik, jeratan ekonomi juga menjadi salah satu faktor penyebabnya.

“Kanker payudara ini jumlahnya paling tinggi. Penyebabnya bermacammacam, dari mulai genetika, gaya hidup hidup, dan gizi,” ujar Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto usai mengunjungi kediaman Deskia Rahayu Putri, siswa SD yang divonis kanker synovial sarcoma, di RT 02/02 Kelurahan Semplak, Kecamatan Bogor Barat, kemarin (29/1).

Selain Deskia, ada enam penderita kanker yang lima di antaranya mengidap kanker payudara. Mulai dari Meli Widianti warga Gang Kepatihan, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah. Enarohana warga Sindangrasa, Kecamatan Bogor Timur. Surtini warga Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara. Uripah warga Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanahsareal. Endang Sri Rezeki warga Lawanggintung, Kecamatan Bogor Selatan.

“Saya didampingi PKK dan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) mengunjungi beberapa penderita kanker untuk memotivasi dan memberi dukungan moral kepada mereka,” kata Bima.

Bima memastikan aparat pemerintah terus memperhatikan masalah ini. Mulai dari jaminan kesehatan yang sudah ditanggung BPJS, sekaligus menyosialisasikan deteksi kanker sejak dini. Sebab, kasus yang ditemukan, sudah ada yang 20 tahun tidak memeriksakan diri.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Rubeah mengatakan, saat ini terdapat 78 penderita kanker di Kota Bogor. Pendampingan yang dilakukan untuk memotivasi para penderita dan meyakinkan mereka kalau kanker bisa disembuhkan.

“Saat ini pengobatan kanker ditanggung oleh BPJS. Kami juga terus mengawasi kondisi pasien,” imbuhnya.

Mayoritas penderita kanker, menurut Rubeah, mengalami kendala finansial dalam biaya pengobatan. Oleh karena itu, YKI turut memberikan bantuan dana untuk biaya rawat jalan.

“Jangan sampai mereka tidak mau berobat. Kan sudah ditanggung BPJS,” tandasnya.(don/c)