25 radar bogor

Ummul Quro Kirim Siswa ke Jepang

PERTUKARAN PELAJAR: Para siswa SMA IT Ummul Quro yang berangkat ke Jepang bersama pihak yayasan, kepala sekolah, dan guru pembimbing. Mereka terpilih dalam seleksi program pertukaran pelajar dan akan kembali ke Indonesia 5 Februari nanti.
PERTUKARAN PELAJAR: Para siswa SMA IT Ummul Quro yang berangkat ke Jepang bersama pihak yayasan, kepala sekolah, dan guru pembimbing. Mereka terpilih dalam seleksi program pertukaran pelajar dan akan kembali ke Indonesia 5 Februari nanti.

BOGOR-Sebanyak 18 siswa SMA IT Ummul Quro diberangkatkan ke Jepang untuk mengikuti program pertukaran pelajar, kemarin (28/1). Menjadi satu kebanggaan bagi siswa tersebut.

Terlebih lagi pada Jumat lalu (27/1) diadakan kegiatan pelepasan siswa yang akan berangkat ke Jepang secara resmi di hadapan ketua yayasan, guru, serta murid lainnya. Disaksikan beberapa orang tua murid yang hadir.

Ketua Umum Yayasan Ummul Quro Suswono mengaku sangat bahagia karena beberapa siswa dari yayasannya bisa mengikuti program pertukaran pelajar ke Jepang.

“Jalankan peran kalian di sana sebagai duta, tunjukkan bahwa ajaran Islam ini betul-betul bisa tampil dari sosok kalian, tampilan kalian akan menjadi rujukan bagi saudara-saudara kita yang ada di Jepang, jadikan ini sebagai salah satu bentuk dakwah,” tuturnya.Kebanggaan yang sama pun diungkapkan Kepala SMA IT Ummul Quro Ari Ariansyah pada hari pelepasan.

“Dan kontingen yang terpilih, diharapkan nanti di sana akan bisa membawa harum, membanggakan nama sekolah, negara Indonesia, bahkan agama Islam lewat perilaku kalian nanti selama berada di sana.Tunjukkan bahwa kita beramal saleh dan berprestasi,” bebernya.

Salah seorang guru SMA IT Ummul Quro, Hilda Rafika Waty pun ditugaskan mendampingi 18 siswa tersebut selama di Negeri Sakura. ”Terdapat dua pembimbing yang akan berangkat, saya dan juga kepala sekolah untuk mendampingi para siswa di Jepang hingga pulang kembali ke Indonesia pada 5 Februari,” katanya.

Siswa yang akan berangkat sebelumnya diseleksi. Mulai dari administrasi hingga kemampuan mereka di bidang bahasa Inggris, kreativitas atau kemampuan seni budaya.

“Serta yang khas di sekolah kami, yaitu kemampuan dalam membaca Alquran. Kami juga senantiasa memperhatikan prestasi akademik dan sikap atau perilaku mereka selama di sekolah,” jelasnya.

Hilda menuturkan, seleksi berlangsung selama tiga hari dan siswa sangat antusias mengikuti program ini.

“Karena sekitar 40 sampai 50 siswa yang mengikuti seleksi, namun karena kuotanya terbatas, sehingga hanya bisa 18 yang berangkat. Sebelum berangkat, kami juga mengadakan briefing kepada orang tua mereka,” tutur Hilda.

Salah seorang siswa yang akan berangkat ke Jepang, Adhinka Zahra Nur Annisa mengungkapkan, dirinya sangat senang terpilih mengikuti program ini.

“Karena memang dari dulu saya kagum dengan negara Jepang. Ini bermula dari melihat kartun-kartun mereka yang sarat akan budayanya, dan cerita dari ibu saya yang pernah ke Jepang.

Selanjutnya saya mulai mem­pelajari budayanya, seperti mem­buat kaligrafi Jepang. Nah, ketika ada kesempatan bisa kesana saya tidak ragu mengikuti setiap tahapan seleksinya,” ceritanya.

Siswa lainnya, Daffa Rizki Kanz mengatakan, ingin mendapatkan banyak pengalaman dan hal-hal positif yang bisa dibagikan kepada teman-teman.

“Jepang itu dikenal dengan disiplin dan kerja kerasnya. Untuk itu saya ingin melihat langsung seperti apa budaya mereka di sana dan nantinya ketika pulang, saya akan bagikan pengalaman saya kepada teman-teman, sehingga mereka juga bisa mendapatkan apa yang saya dapatkan selama di Jepang,” ungkapnya.(cr1/c)