25 radar bogor

Gedung Rp72 Miliar Disoal

Gedung DPRD Kota Bogor
Gedung DPRD, di Jalan Pemuda Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor.

Belum selesai dibangun, gedung baru DPRD Kota Bogor sudah menuai kritikan. Gedung seharga Rp72 miliar itu dianggap tidak sebanding dengan kualitas hasilnya yang sudah mulai terlihat sekarang.

Ketua Forum Pemerhati Jasa Konstruksi dan Pembangunan (FPJP), Thoriq Nasution menjelaskan bahwa gedung yang berlokasi di Jalan Pemuda, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor, itu jauh dari mengindahkan sisi arsitektur. Dia pun memaparkan beberapa kejanggalan dari bangunan enam lantai tersebut yang kasatmata.

Pertama, terkait atap gedung yang masih terlihat meski dilihat dari bawah. Menurutnya, kondisi itu sama sekali tidak memperhatikan estetika.

“Atapnya itu terlihat dari bawah, khususnya dari Jalan Pemuda. Itu merusak sekali. Kualitas atapnya saya pertanyakan. Kok desainnya seperti itu?” jelasnya kepada Radar Bogor, kemarin (28/1).

Tak hanya itu, beberapa pipa saluran air juga terlihat dari luar. Padahal, menurut dia, seharusnya pipa bisa saja ditanam pada bagian dalam gedung, sehingga tidak terlihat dan mengganggu pemandangan. “Sayang, dengan anggaran yang sedemikian besar, gedungnya kayak gitu,” ungkapnya.

Pembangunan tahap satu memang sudah selesai akhir tahun lalu. Menurut Thoriq, Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor sebagai pengguna anggaran (PA) seharusnya tidak menerimanya dengan segala kekurangan yang ada.

Hingga kini, dirinya baru bisa menilai bangunan dari tampak luar. Sebab, sampai sekarang gedung belum rampung 100 persen. Ia berharap, keadaan di dalam bangunan bisa lebih berkualitas sehingga tidak menimbulkan kerugian pada dana APBD 2017 yang sudah digunakan untuk pembangunan.

Meski demikian, pada bagian struktur, ia meyakini bangunan sudah cukup baik. Sebab, Thoriq sempat menyaksikan langsung pembuatan fondasi yang sudah memenuhi standar kelayakan suatu gedung.

Di tempat terpisah, Sekretaris Disperumkim Kota Bogor, Lorina Damastuti mengatakan banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan nilai arsitektur gedung DPRD Kota Bogor yang baru. Namun, menurutnya, lebih penting memprioritaskan tempat tersebut bisa terlebih dahulu difungsikan.

“Penyempurnaan desain bisa bertahap, yang penting secara fungsi bisa berjalan dulu. Banyak cara dan metode untuk meningkatkan nilai estetika gedung,” jelasnya.
Menurutnya, pembangunan gedung tersebut kini dalam tahap pemeliharaan.

Proses redesain untuk kanopi serta lanskap dilakukan oleh konsultan perencana. Sehingga, proyek baru akan rampung secara keseluruhan pada 24 Juni mendatang. “Ini tahap dua, dananya Rp5,3 miliar,” katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Jajat Sudrajat tidak mau terlalu ambil pusing. Sebab, menurutnya, jika ada penyimpangan dalam pengerjaan gedung Rp72 miliar, ada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang siap melakukan audit.

“ Kalau memang diperlukan audit yang mendalam, silakan saja. Yang jelas, kita mah tidak ada masalah,” ungkapnya.

Hingga kini ia belum memperhatikan gedung yang bakal ditempatinya. Ke depan, Jajat berencana meninjau lokasi sehingga dapat mengetahui hasil penilaian gedung secara objektif.(fik/c)