25 radar bogor

Imelda Fransisca, Ingin Menantang Diri Geluti Properti

Imelda Fransisca
Imelda Fransisca

Bagi sebagian orang, karier adalah sesuatu yang harus diperjuangkan. Ketika sudah berhasil di sebuah bidang, jangan pernah berhenti untuk melihat kesempatan pada bidang lainnya. Seperti dilakukan Imelda Fransisca yang sukses menjalankan dua bidang berbeda.

BERAWAL dari terpilihnya sebagai Miss Indonesia 2005, Imelda Fransisca tak hanya cantik dan pintar, ia juga seseorang yang selalu ingin belajar. Saat ini Imelda menjadi direktur Olympic City, salah satu perusahaan keluarganya.

Lebih dari 10 tahun berkecimpung di dunia entertainment, Imelda ingin melihat kesempatan di bidang lain. Saat masih di dunia entertainment, Imelda sering menjadi presenter untuk property development. Dari situ ia mulai tertarik dengan dunia properti.

Kemudian, ia melihat ada kesempatan yang baik jika bergabung dengan Olympic City. “Melihat kesempatan dan potensi yang ada, saya pikir saya mau belajar, saya mau menantang diri untuk bisa keluar dari zona nyaman,” tuturnya.

Imelda menjalani profesi barunya sembari belajar atau learning by doing. Timnya juga sangat membantu. Sudah dari awal masuk, ia dipercaya menjadi seorang direktur.

Namun, ia memiliki atasan sekaligus mentor yang membantu Imelda dalam pengambilan keputusan. “Saya percaya sekali dengan team work dan good leadership. Intinya adalah bagaimana kita dapat menjadi pemimpin yang baik, memotivasi tim, juga membuat tim semakin kuat dan memiliki tujuan bagus,” tuturnya.

Untuk teknis, Imelda memerlukan waktu kurang lebih satu tahun untuk mempelajari seluk beluk dunia properti. Imelda merasa sangat dibantu mentor dan timnya. Meski awalnya sempat kesulitan, Imelda pantang menyerah hingga semuanya dapat berjalan dengan baik.

Imelda menuturkan, terobosan yang ia terapkan dari produknya adalah memiliki desain cantik dan menarik. Lokasi strategis dan proses marketing sudah dijalankan dengan baik, konektivitas dan komunitas yang bisa masuk ke dalam market. Selain itu, juga waktu pembayaran dan harga yang menarik. “Kita memberikan nilai tambah untuk para konsumen lain,” tuturnya.

Imelda menjelaskan bahwa terkadang menjadi seorang perempuan sebagai pemimpin lebih sulit, terlebih yang sudah berkeluarga. Sebab, harus membagi waktu antara prioritas dengan pekerjaan. Di samping itu, perempuan juga cenderung emosional.

“Saya belajar untuk tidak emosional, tetapi menggunakan segala sesuatu dengan perhitungan dan logika. Itu merupakan sebuah skill yang sampai sekarang masih terus saya pelajari,” ujarnya.(rp3/c)