25 radar bogor

Ummul Quro Cetak Atlet Panahan

KI-KA: Kepala SMPIT Ummul Quro Suhandi, Alif, Hafiz, dan pembina lomba Abraham.
KI-KA: Kepala SMPIT Ummul Quro Suhandi, Alif, Hafiz, dan pembina lomba Abraham.

BOGOR–Olahraga memanah merupakan salah satu cara melatih kebugaran dan kemam­puan motorik, konsentrasi dan fokus, menumbuhkan rasa percaya diri juga pengendalian emosi. Sangat baik jika dilatih sejak dini. SMPIT Ummul Quro misalnya, memiliki ekstraku­rikuler atau yang biasa mereka sebut minat bakat panahan bagi siswanya. Selain member­ikan manfaat-manfaat tersebut bagi siswanya, juga mencetak banyak atlet muda berbakat.

Salah seorang siswa kelas 8 yang mengikuti minat bakat panahan ini, Hafizh Kurnia Ernanto. Ia mulai menekuni panahan sejak duduk di kelas 7 SMP dan hingga saat ini telah mengumpulkan banyak medali. Menurutnya, di awal ia me­ngikuti lomba, sempat beberapa kali kalah.

“Awalnya pernah mengikuti lomba di Solo, lawannya sulit terkalahkan, di situ saya harus puas hanya bisa di peringkat 21. Tapi justru hal tersebut yang memotivasi saya untuk terus berlatih, dan belajar dari cara bermain lawan-lawan saya tersebut,” beber Hafizh.

Selanjutnya, banyak medali yang dikumpulkan Hafizh. Terbaru, lewat ajang Kings Archery di Depok, Indonesia Memanah 3 di Taman Mini, dan di UI Open Archery 2018, yang ketiganya merupakan ajang nasional. ”Di UI Open Arc­hery 2018, saya bahkan men­dapatkan dua medali, yaitu emas untuk kategori kualifikasi, dan perak untuk kategori eliminasi,” tutur Hafizh.

Keikutsertaannya dalam minat bakat memanah ini merupakan kemauannya sendiri. ”Ya, saya tertarik aja, karena kan olahraga ini yang sering digeluti Rasulullah, sehingga termasuk sunahnya.Setelah digeluti, ternyata sangat menyenangkan,” ceritanya.

Siswa lainnya, Muhammad Alif W. S, memiliki alasan lain. Menurutnya minat bakat panahan ini sangat menantang. “Karena dalam memanah, kita harus fokus dan harus tenang serta sabar, bisa mengendalikan emosi.Kalau tidak begitu, biasanya tidak tepat sasaran,” jelasnya.

Alif yang kini duduk di kelas 9 ini baru mengikuti panahan di kelas 8, dan sempat tidak di­per­­boleh­kan orang tuanya. ”Karena me­mang saya sejak dulu tidak pernah serius dalam mengikuti ekstar­kurikuler, akhirnya saya coba yakinkan orang tua, sehingga mereka mengizinkan dengan syarat, ya harus fokus. Dari situ saya mulai fokus di pana­han ini,” ceritanya.

Alif pun banyak mengum­pulkan medali. Bahkan menjadi altlet daerah dan sedang ber­latih untuk Porda.

”Saya berha­rap mulai dari mengikuti Porda ini, saya bisa mewujudkan mim­pi saya untuk menjadi atlet nasional yang bisa mem­bawa nama baik negara Indo­nesia, karena dari Porda, bisa ke Pra-PON, lalu ke PON,” tuturnya.

Iajuga mengaku akan serius dan giat berlatih agar bisa mengikuti ajang internasional. ”Sehingga dari divisi standar yang hanya bisa ikut di ajang nasional bisa beralih ke divisi recurve dengan jarak yang lebih jauh. Jadi bisa ikut ajang internasional,” beber Alif.

Menurut guru pembina lomba, Abraham, prestasi siswa SMPIT Ummul Quro di minat bakat panahan ini meningkat setiap tahun. ”Seperti Alif dan Hafizh, saat pertama kali mengikuti panahan, belum ada prestasi.Tapi ketika diikutkan lomba, mereka termotovasi, terlebih ketika mendapatkan medali,” jelasnya.

Karena itu, pihaknya terus memfasilitasi anak-anak dalam mengikuti lomba, bu­kan hanya pada bidang pana­han saja. ”Jadi kami fasilitasi dari segi pela­tihan dan dis­pensasi de­ngan tetap mem­perhatikan prestasi mereka di akademik. Sehi­ngga selain non-aka­demiknya berprestasi, akade­miknya tetap oke,” tukasnya.(cr1/c)