25 radar bogor

Bima Didapuk Jadi Anggota Kehormatan PPMKI

AKRAB: Pembina PPMKI Roy Suryo menyambut kedatangan Wali Kota Bogor Bima Arya di Kebun Raya Bogor.
AKRAB: Pembina PPMKI Roy Suryo menyambut kedatangan Wali Kota Bogor Bima Arya di Kebun Raya Bogor.

BOGOR-Kepedulian Wali Kota Bogor Bima Arya dalam mewujudkan Kota Bogor sebagai heritage city menda­patkan apresiasi dari Perhim­punan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI). Pria yang kini kembali maju sebagai calon petahana itu pun didapuk menjadi anggota kehormatan PPMKI.

Penyematan anggota kehor­matan tersebut dilakukan Ketua PPMKI Ronny Arifuddin dan disaksikan oleh politikus sekali­gus Pembina PPMKI Roy Suryo di Kebun Raya Bogor. ”Sosok Bima Arya ini saya kenal baik, secara pribadi maupun politik. Kalau dari sisi pribadi, saya memang lihat anak muda ini punya satu visi yang bagus, dia bisa mema­dukan antara zaman old dan zaman now,” ungkap Roy.

Pria yang juga pakar telematika ini menambahkan, dalam mengembangkan Kota Bogor, Bima sangat konsern dalam pelestarian sejarah yang dikombinasikan dengan teknologi kekinian. Di mata politisi Demokrat tersebut, referensi Bima tentang heritage dalam mengembangkan kota terbilang sangat baik. Khususnya dalam melestarikan sejarah. ”Tapi tidak melupakan atau justru memanfaatkan teknologi terbaru,” bebernya.

Meski terus tergerus di era modern, dalam pembangunan dan kehidupannya, Bima tak lantas begitu saja menghi­langkan unsur-unsur sejarah yang bernilai penting. ”Saya tahu di setiap 17 Agustus, Kang Bima selalu menggunakan mobil kuno. Sangat bagus, itu salah satu cara melestarikan sejarah,” katanya.

Sementara, usai dilantik menjadi anggota kehormatan PPMKI, Bima menyatakan kecintaannya terhadap komunitas hobi. ”Saya jatuh cinta sama komunitas dan organisasi hobi karena ada sincerity di situ, ada ketulusan, ada brotherhood dan sisterhood. Saya merasa perlu hadir dan bersilaturahmi di sini untuk belajar, terutama belajar mengurus yang antik dan yang heritage,” ujar Bima.

Ditambahkan, apa yang dilakukan anggota PPMKI seirama dengan mimpinya membangun Kota Bogor. ”Kami saat ini sedang berusaha untuk menjadikan Bogor kota yang berkarakter. Makanya kalau ke mana-mana saya selalu bilang Bogor as heritgae city, kota pusaka, Bogor as green city, kota hijau,” jelasnya.

Untuk itu, makna di balik pemakaian kendaraan berse­jarah di setiap peringatan ke­mer­­dekaan tak lain sebagai gest­ur sim­bolik. ”Keber­piha­kan kita pada heritage, yang kuno dan antik, tidak tergerus arus zaman now. Ka­lau pergau­lan perlu­ zaman now,” tambahnya.(ded/c)