25 radar bogor

Natali Tekuni Bisnis Roti

BERBEDA: Pegawai Lilie mengisi roti andalan yang diproduksi industri rumahannya.
BERBEDA: Pegawai Lilie mengisi roti andalan yang diproduksi industri rumahannya.

Ibu adalah orang paling berjasa, tak jarang ibu juga memberikan inspirasi. Banyak orang yang memulai sebuah bisnis karena terinspirasi sang ibu, seperti Natali yang membangun bisnis karena rasa roti buatan ibunya, yang disukai banyak orang.

KETIKA sang ayah pensiun, saat kuliah, Natali yang akrab disapa Lilie, sudah mulai menjual roti buatan ibu tercinta. Banyak teman yang menyukai rasa roti tersebut, kemudian ia berpikir ingin mengembangkan resep roti ibunya. ”Saya kembar, saat ayah pensiun sempat bingung untuk hari-hari ke depannya. Akhirnya saya memutuskan membantu ibu menjual kue,” tutur Lilie.

Awal mula mantap membangun bisnis ketika Lilie bekerja di salah satu perusahaan asing di Jakarta, kemudian kantornya bekerja berganti manajemen sehingga ada perubahan gaji. Lili pun memutuskan mengundurkan diri karena ada perubahan pendapatan.

”Waktu berhenti saya masih dapat pesangon.Saat pegang uang saya masih menikmati waktu luang, belum ingin mencari kerja lagi, tapi kepikiran mencoba bisnis,” tutur owner Rollie Bakery and Cookies ini.

Wanita kelahiran Jakarta, 19 Desember 1985, ini mulai memikirkan bisnis apa yang ingin dibuat. Saat Ramadan, kebetulan ada tantenya datang dari Belanda dan menyuruh Lilie membuat kue nastar dan kue tersebut dibawa kepada teman-teman. Ternyata mereka suka dengan kue buatan Lilie. Dari situlah ia mulai banyak terima pesanan. ”Awalnya sempat tidak percaya diri. Karena banyak yang pesan, rasa percaya diri saya mulai tumbuh,” tuturnya.

Melihat kesempatan tersebut, Lilie pun membeli oven dan perlengkapannya. Dari situ ia merasa sayang jika alatnya hanya digunakan setahun sekali. Berlatar pendidikan jaminan mutu pangan dan sangat menyukai roti, ia akhirnya membuka usaha kuliner.

”Di lingkungan saya tinggal belum ada yang menjual roti fresh. Jadi saya memutuskan membuat roti yang sehat dengan harga terjangkau,” tuturnya.

Resep roti ibunyalah yang dikembangkan. Ia juga pernah kursus membuat kue bahkan Lilie survei ke berbagai toko kue untuk melihat perkembangan rasa. Untuk bentuk, terkadang ia juga melihat dan mencari inspirasi dari media sosial. ”Saya dari dulu memang suka membantu ibu, jadi sudah tau apa saja yang dibutuhkan. Ketika saya mantap membangun bisnis di bidang kuliner, resep yang sudah ada tinggal dikembangkan saja,” tuturnya.

Awalnya ia memberikan tester kepada teman dan tetangga, kemudian banyak yang menyukai roti buatan Lilie. Akhirnya, sampai sekarang sejak 12 April 2015, ia membuka Rollie Bakery and Cookies. ”Saya membuat berbagai jenis roti. Nama Rollie itu gabungan dari roti dan nama saya, Lilie, jadi Rollie,” tuturnya.

Menurut Lilie, bisnis roti sudah menjadi bagian dari jiwanya, mood akan berpengaruh pada hasil roti buatannya dan merupakan sumber penghasilan untuk keluarganya. ”Produksi dilakukan setiap hari. Untuk toko dibuka dari Senin sampai Jumat, akhir pekan waktu beristirahat dan untuk keluarga,” tuturnya.

Saat ini, Lilie memiliki satu karyawan, ia membuka toko roti di rumahnya. Selain itu, ia juga sering mengikuti bazar dan memasukkan produknya ke koperasi di Jakarta. Penjualannya juga dilakukan di daerah Bogor dan melayani pesanan untuk jumlah banyak. Harga rotinya sangat terjangkau, kisaran Rp3-6 ribu.(rp3/c)