25 radar bogor

Setahun, 22 Orang Telantar Tewas

BOGOR–Seorang pria tanpa identitas terserem­pet kereta dan tewas saat mendapat pengobatan di Rumah Sakit Marzuki Mahdi (RSMM), kemarin (17/1). Kasus tersebut menambah deret orang telantar atau tanpa identitas yang meninggal dunia di Kota Bogor.

Data yang dihimpun Radar Bogor, selama setahun sejak Januari 2017 hingga kemarin ada 22 orang meninggal dunia yang ditangani Dinas Sosial Kota Bogor.

Kepala Seksi Perlindungan Sosial dan Korban Bencana Alam pada Dinas Sosial Kota Bogor, Ujiyani mengatakan, meninggalnya pria tak dikenal itu menambah daftar pasien yang ditangani lembaga pelat merah ini. Sejak Januari 2017 hingga saat ini, ada 21 warga telantar yang meninggal dunia. “Saat ini jadi 22 orang yang meninggal dunia saat kami tangani,” katanya.

Faktor umumnya, menurut dia, akibat kecelakaan dan penyakit kronis. Selain itu, ada pula yang meninggal saat proses perawatan berlangsung.

“Ada yang sudah kami tampung kemudian keluar diam-diam. Ternyata di luar sana kecelakaan. Ada juga yang memang sakit,” jelasnya.

Lebih lanjut dia menerangkan, meskipun terdapat puluhan yang meninggal dalam penanganan anak telantar, gelandangan dan pengidap psikotik, dinsos telah memulangkan 374 orang tersesat dengan dan tanpa alamat, 52 gelandangan dalam kondisi sakit, dan 18 orang psikotik.

“Sebagian besar kami antar ke keluarganya. Khusus yang lansia tanpa keluarga kami kirim ke Panti Werdha Karawang dan Ciparay Bandung.

Sementara itu terkait kematian pria yang tersambar kereta kemarin (17/1), anggota Tagana Kota Bogor, Ferdi mengatakan korban tidak memiliki identitas. Awalnya korban masih hidup dengan kondisi luka di kepala.

Pihaknya kemudian mem­bawa korban ke RSMM untuk mendapat perawatan. Selama di rumah sakit, korban semakin lemah dan tak kunjung ada keluarganya. Hingga akhirnya tutup usia.

“Kami sudah sebar informasi orang hilang. Khawatir ada keluarga korban. Ternyata keburu meninggal dunia,” kata Ferdi kepada Radar Bogor.(azi/c)